Pasangan Nomor Urut Satu Lakukan Aksi Tolak Intervensi WR III

138 dibaca

teknokra.co: Puluhan massa aksi menolak Intervensi Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dalam penyelesaian sengketa Pemilihan raya (Pemira) di depan Gedung Rektorat (02/12).

Eko Wiyanto, Calon Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) nomor urut satu, menuturkan aksi ini dilakukan karena keberpihakan WR III ke salah satu pasangan calon.

“Adanya masalah sengketa pemira sampai hari ini tidak pernah dilibatkan dalam masalah tersebut. Kami hanya tahu adanya sengketa pemira, tetapi kami tidak pernah dilibatkan dalam penyelesaiannya. Sampai kemarin keluar surat rekomendasi tentang adanya pemberhentian keterlaksanaan dari pemira,kami juga tidak mengetahuinya,” jelasnya.

Ahmad Syarif Hidayatullah, Tim Sukses (Timses) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM Eko Wiyanto – Haridotama mengatakan, surat rekomendasi yang dilayangkan WR III sudah merugikan hak konstitusional pasangan ini. Selain itu, WR III tidak bisa merangkul seluruh keluarga besar mahasiswa.

Menurutnya,  WR III memihak Paslon yang aktif sebagai anggota dan pengurus parpol 2019-2024. Sehingga, hal ini jelas bertentangan baik secara moral, etika, idealisme mahasiswa serta peraturan yang berlaku.

“Dengan di temukan nya beberapa fakta mengenai keterlibatan pasangan calon nomor 2 dalam hal ini (Cawapres) yang menjadi anggota dan pengurus partai politik 2019-2024. Hak tersebut mencederai indipendensi dan idealisme gerakan mahasiswa. Sehingga dengan berdasarkan kepada peraturan KBM Unila yang ada pasangan calon nomor 2 dapat di diskualifikasi dan pencalonannya batal demi hukum,” paparnya.

Selanjutnya, ia meminta proses pemira tetap harus dilanjutkan sesuai dengan linimasa yang dibuat pansus. Kemudian, WR III mendukung sepenuhnya secara terbuka pembatalan pasangan calon yang terlibat partai politik.

Budiyono, Ketua Satuan Pengendali Internal (SPI) keluar menemui massa aksi. Menurutnya, tuntutan aksi ini akan dipelajari terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.

Penulis Syendi Arjuna dan Mitha Setiani Asih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − three =