teknokra.co: Setelah menilik konservasi penyu Ngambur (16/4), Aksi Lingkungan (Akling) berlanjut ke Pulau Pisang, Minggu (17/4). Kali ini kegiatan dimulai dari lomba mewarnai bagi anak-anak SD, penyuluhan kesehatan, pemasangan papan himbauan, penanaman cemara laut, bersih-bersih pantai, hingga jelajah pulau pisang.Saat penyuluhan kesehatan, keluhan terbanyak masyarakat Pulau Pisang menurut Faridah (Kedokteran ‘13) karena sering pegal-pegal dan pusing. Hal itu dimaksudkan pada darah tinggi dan asam urat. “Paling sering keluhannya pegal-pegal. Mungkin karena bosan makan ikan jadi makan sayuran,”. Ia juga menuturkan penyakit tersebut ialah penyakit degeneratif. Karena statusnya yang masih mahasiswa, ia tidak menganjurkan mengonsumsi atau menggunakan obat tertentu melainkan menyarankan pada pola hidup yang sehat. “Makan jangan makanan sayur yang warnanya hijau.
Jika darah tinggi, pantangannya goreng-gorengan, jeroan, yang banyak mengandung lemak,” terangnya.
Maryati (56) salah stau warga yang menghadiri stand penyuluhan kesehatan mengaku cukup terbantu dengan hadirnya mahasiswa kedokteran yang memberi masukan pola hidup sehat. Hal senada pun diuangkapkan Yuniti (68) yang mengaku sering pegal-pegal akibat asam urat. “Tadi diberitahu tidak boleh lagi makan sayuran hijau,” terangnya.
Muhamad Habil Arifin (17) sebagai seorang peserta mengaku pengalaman yang didapatkannya selama dua hari ini sangat edukatif, “Banyak pelajaran yang diambil sejak dari penangkaran sampai hari ini,” tuturnya. Habil berharap kedepannya acara seperti ini bisa diluaskan lagi cakupan pesertanya.
Oleh: Yola Septika
Melestarikan lingkungan tp nge-paku-in pohon, entahlah …