Teknokra.co : Julia Epitia (Manajemen’20), perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (UKM-F) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) Universitas Lampung (Unila), meraih juara 2 International Stand Up Paddle Championship 2023. Hal ini merupakan kali kedua UKM-F Mahepel Unila mengukir prestasinya yang diselenggarakan oleh Stand Up Paddle (SUP) Indonesia di D’rajash beach Lampung pada Jumat-Minggu (9-11/6).
Kompetisi ini merupakan ajang olahraga dayung bergengsi, yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara diantaranya; Indonesia, Amerika, dan Singapura.
Julia Epitia mengungkapkan rasa syukur dan bangganya karena telah berhasil meraih juara 2 dalam kategori Technical Race 2,5 Km Woman Open Inflatable.
“Saya sangat bersyukur dan bangga terhadap pencapaian yang telah diperoleh dari hasil kerja keras bersama rekan Mahepel lainnya yang telah membimbing dan berlatih bersama. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak Mahepel yang telah membimbing saya dengan sabar dan memberikan motivasi kepada saya,” ucapnya.
Dirinya menceritakan, bahwa sebelum mengikuti kompetisi, dirinya sempat ragu dan pesimis karena merasa masih belum mahir bermain paddle.
“Saya sempat ragu untuk mengikuti perlombaan paddle karena saya belum cukup mahir memainkan paddle tetapi dengan kegigihan dan keyakinan dari senior saya dalam melatih dan membimbing, akhirnya saya mulai lebih serius berlatih paddle,” tuturnya.
Julia juga menyebutkan, jika selama persiapan kompetisi, dirinya telah menghabiskan waktu berlatih di laut dan embung selama 2 bulan. Tidak hanya olahraga air dalam berlatih, dirinya juga rutin melakukan latihan fisik dan dilatih oleh profesional trainer yang merupakan senior dari Mahepel Unila, yakni Theo Rangga Chaniago (D3 Pemasaran’17) dan Benny Hardy (S1 Manajemen’17).
“Hasil ini saya bisa raih dari kerja keras dan latihan rutin 3 kali dalam seminggu selama 2 bulan, sebelum kompetisi. Tidak hanya berlatih mendayung, saya juga rutin melakukan latihan fisik seperti berlari, push up dan sit up,” katanya.
Selama proses berlatih, Julia juga tak lepas dari tantangan. Kesulitan yang dialaminya ialah manajemen waktu serta jarak tempuh tempat tinggal dan latihan.
“Beberapa tantangan yang dialami selama pelatihan adalah bagaimana memanajemen waktu yang baik agar bisa membagi waktu antara kuliah dan latihan dikarenakan jarak yang cukup jauh antara tempat latihan dan tempat tinggal sehingga cukup menguras waktu,” keluhnya.
Ketua Umum UKM-F Mahepel Unila, Dicky Attama Putra (Manajemen’20) turut merasa bangga atas keberhasilan anggotanya yang telah mengukir prestasi Internasional.
“Ini adalah prestasi yang sangat luar biasa. Saya rasa semua masyarakat FEB Unila bahkan Unila harus bangga. Masih banyak mahasiswa-mahasiswa FEB yang memiliki potensi menjadi atlet,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan, jika melalui divisi yang tersedia di Mahepel Unila, pihaknya akan mendukung serta menfasilitasi penuh mahasiswa FEB Unila yang berminat menjadi atlet.
“Mahepel memiliki 3 divisi yaitu hutan gunung, rock climbing, dan air, maka kami akan menfasilitasi dan mendukung penuh kalian untuk menjadi atlet yang berprestasi sesuai dengan divisi yang kalian minati,” katanya.
Dan ia berharap, prestasi ini ke depannya akan terus bertahan dan bertambah.
“Semoga hasil yang sudah cukup baik ini dapat di pertahankan, dan kedepannya bisa tambah lagi prestasinya di semua kelas perlombaan, dan nama Mahepel semakin maju, serta dikenal di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
[RILIS]
Penyunting : Sepbrina Larasati