Sanitasi Terburuk Nomor Dua, Indonesia Rugi 56 Miliyar

277 dibaca

 

teknokra.co: Tahun 2030, Indonesia diprediksi akan mengalami masa middle income country. Pada masa itu, seharusnya permasalahan dasar sanitasi sudah tidak dibahas lagi. Itulah yang dikatakan Specialist Sanitation Urban SNV Indonesia, I Nyoman Suartana dalam Talkshow Pentingnya Sanitasi di Auditorium Perpustakaan Unila, Rabu (19/9/2018). Kegiatan ini merupakan kerjasama UKPM Teknokra Unila dengan SNV Indonesia.

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Sanitasi Aman Tanggung  Jawab Bersama” ini, Nyoman mengatakan, saat ini, Indonesia menjadi negara dengan sanitasi terburuk ke dua di dunia di bawah India. Akibatnya, setiap tahun Indonesia mengalami kerugian sebesar 56 miliyar akibat sanitasi  buruk.

“Kita cukup investasi satu rupiah untuk sanitasi, kita akan balik untung sepuluh rupiah, keuntungannya bisa dirasakan lewat pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan kesehatan,” katanya.

Selain itu, talkshow ini juga menghadirkan Dosen FMIPA Unila, Diki Hidayat sebagai narasumber. Ia memaparkan, daerah dengan kondisi sanitasi buruk di Bandarlampung berada di Teluk Lampung dan Bakung.

Menurutnya, selama ini pemerintah hanya berfungsi sebagai regulator yang hanya membuat konsep master plan. ” Tapi pembuatan itu tidak berdasarkan kebutuhan, selanjutnya tidak ada upaya untuk merawat apa yang sudah dibangun,” jelasnya.

Untuk itu dibutuhkan peran mahasiswa agar bisa membantu mengawasi pemerintah dalam mengelola biaya di bidang air dan sanitasi supaya dapat digunakan dengan tepat. “Mahasiswa dapat berkonstribusi terhadap sanitasi dengan segala keahlian yg dimiliki dan bisa bekerjasama dengan lebih baik,” ungkapnya.

 

Laporan Fahimah Andini

 

Exit mobile version