teknokra.co: Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung terlibat tawuran pasca prosesi wisuda periode ke tiga, Rabu (21/09) sekitar pukul 14.00.
Kejadian ini bermula saat konvoi arak-arakan wisudawan kedua fakultas berpapasan di lingkungan Fakultas Pertanian Unila. Keributan kecil terjadi saat kedua pihak terlibat adu mulut hingga baku hantam pun terjadi.
Kejadian ini lalu menyulut kemarahan mahasiswa di fakultas masing-masing. Ribuan mahasiswa dari kedua kubu lalu terlibat saling ejek di jalan Fakultas Ekonomi yang menjadi pemisah kedua fakultas yang bertikai. Tak jelas siapa yang terlebih dahulu memulai, aksi pelemparan batu pun tak terelakkan.
Mahasiswa FISIP yang kalah jumlah, mundur dan melarikan diri masuk ke lingkungan FISIP. Hal ini diikuti oleh ribuan massa dari FT yang menyerang dengan membabi buta. Tak hanya mahasiswa yang menjadi sasaran pelemparan, kendaraan yang terparkir di halaman Fakultas Ekonomi, Musala Tarbiah dan FISIP juga dirusak. Tercatat puluhan motor rusak parah dan sekitar enambelas mobil milik mahasiswa dan dosen mengalami kerusakan pada kaca akibat lemparan batu. Kaca-kaca Gedung A, B, dan D FISIP ikut hancur.
Belasan Polisi dari Kapolsek Raja Basa yang menghalau aksi tersebut tak mampu berbuat banyak. Letusan pistol pun tak dihiraukan. Kerusuhan mereda setelah dua kompi anggota Brimob Polda Lampung diturunkan mengamankan situasi. Masing-masing massa dari kedua fakultas menarik diri ke fakultas masing-masing.
Perwakilan dari Gubernur BEM kedua fakultas bertemu diantara kerumunan kedua pihak untuk melakukan mediasi. Media yang dilakukan di Gedung Pusat Kegiatan Kemahasiswaan Unila dihadiri dihadiri oleh Pembantu Rektor III Unila, Dekan Fisip, Dekan FT dan Presiden BEM FT dan FISIP menyimpulkan masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kita semua keluarga, satu kelembagaan. Anggap saja ini awal dari kebaikan dari kita semua. Hanya lima belas menit ada masalah, selama kurang dari dua jam kita sudah bisa berdamai kembali,” ujar Sunarto selaku Pembantu Rektor III Unila. “Ini bukan perilaku mahasiswa dan telah mencoreng muka almamater, setelah ini masih ada pengawalan secara tertutup.
Oleh : Virda Altaria P
Laporan: Desfi D, Yurike P, Puji L
Berikut beberapa foto peristiwa