Angkat Tema ‘Citizen Journalism’, UKPM Teknokra Kembali Gelar PJTL Nasional

333 dibaca

teknokra.com: Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) akan menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) Semarak Baru Pers Mahasiswa Indonesia (Saburai). Acara ini akan dilaksanakan secara daring pada Jumat–Minggu (22–24/10) mendatang, dengan tema “Citizen Journalism”.

“Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh makin berkembangnya teknologi serta maraknya penggunaan media digital, sehingga ruang setiap individu untuk berpendapat serta menyampaikan dan mendistribusikan informasi juga semakin besar,” ujar Rahel Azzahra (Ilmu Komunikasi ’19).

Ia mengatakan dalam praktiknya, kebebasan mengekspresikan diri itu terkadang disalahgunakan, hal ini nampak jelas dengan maraknya berita hoaks yang beredar. Kemudian, lahirlah UU ITE untuk menjaga ketertiban di dunia maya. Namun, UU ini dinilai banyak pihak dapat mengekang kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.

“Tujuannya peserta nanti menjadi tahu tentang jurnalisme warga yang sebenarnya itu seperti apa serta aturan-aturan yang berlaku agar praktiknya benar,” ujarnya.

Kegiatan yang dapat diikuti oleh anggota pers mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia ini akan diawali dengan diskusi internal “Kebebasan Bekspresi dalam Belenggu UU ITE” dengan pembicara Hendry Sihaloho (Ketua AJI Bandar Lampung), Eddy Rifai (Ahli Hukum Pidana), dan Jamalul Insan (Dewan Pers).

Pelatihan jurnalisme data akan menghadirkan pemateri Wan Ulfa Nur Zuhra (Executive Director dari Indonesian Data Journalism Network), serta Pelatihan Pembuatan Infografis bersama Louis Lugas Wicaksono (Desainer Grafis Tirto.id). Nantinya, akan diadakan lomba infografis antar peserta PJTLN.

Andre Prasetyo Nugroho (Pendidikan Sejarah’18), Pemimpin Umum UKPM Teknokra berharap diselenggarakannya PJTLN Saburai 2021 ini dapat memperkuat tali silaturahmi antar LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) se-Indonesia.

“Semoga PJTLN ini sebagai ajang silaturahmi antar pers mahasiswa seluruh Indonesia. Jangan sampai hanya menjadi acara saja setelah itu bubar tanpa meninggalkan kesan persaudaraan,” pungkasnya.

Penulis: Muhammad Rifqi Mundayin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 + 12 =