Komunitas Berkat Yakin: Pergulatan dan Pergaulan Seni

410 dibaca

2.-berkat

teknokra.co:Sastra atau pun teater bukan sekedar sebuah pementasan karya seni semata, namun lebih dalam dan jauh lagi, yaitu sebagai salah satu media untuk mencapai pengetahuan tertinggi.

Keduannya sebagai jalan, sebagai disiplin hidup bagi para penggiatnya. Komunitas Berkat Yakin (KoBER) yang berdiri pada 26 Mei 2002 menjadi media penyalur obsesi artistik para penggiat seni di Lampung.

Penggagasnya adalah Ari Pahala Hutabarat, ia merupakan alumni Teater Kurusetra Unit Kegiatan Mahasiswa Budaya dan Seni (UKMBS) Universitas Lampung.Komunitas ini muncul untuk merespons kegelisahan sejumlah alumnus UKMBS Unila yang masih ingin berproses. Format komunitas sejak awal dipilih karena dianggap longgar, dan lebih mengutamakan kekeluargaan, sehingga memungkinkan siapa pun untuk turut terlibat, baik alumnus UKMBS Unila atau siapa pun yang sejalan dengan visi dan misi KoBER.

Komunitas yang telah banyak memproduksi sejumlah pertunjukan teater dan sastra di Lampung ini juga menjadi ruang silaturahmi bagi berbagai jenis seni dan pemikiran sehingga memberikan pembelajaran dan kesadaran bagi tiap anggotannya. KoBER mendorong setiap orang yang tergabung di dalamnya bisa secara bebas mengeskpresikan dan mengasah potensi terbaiknya. KoBER juga membuka kesempatan yang luas untuk memasuki arena pergulatan dan pergaulan kesenian, baik tradisi atau modern serta medan artistik, dalam pengertian seluas yang bisa dirambah, dengan teater dan sastra  sebagai basis utamanya.

Beralamat di Jl. Purnawirawan Gg. Swadaya 10, Gunung Terang, Bandarlampung, KoBER rutin menggelar pelatihan menulis (creative writting) setiap Rabu dan Sabtu. Di sinilah anggota Kober belajar dan mengembangkan bakatnya di bidang penulisan. Materinya dari menulis kalimat, paragraf, hingga menjadi sebuah puisi atau prosa.

Berlatih menulis menurut Alexander tak hanya diperuntukkan bagi yang mencintainya saja. Urgensi menulis beralasan karena dengan menulis orang dapat merunut gagasan dalam hidupnya.

“Menulis kami anggap penting karena bisa menjadi metode untuk memperbaiki sistem penalaran atau logika pemikiran anggota KoBER dan siapapun yang turut terlibat kelas menulis,” kata Pelaksana Harian KoBER itu. Selain itu, menulis bertujuan untuk pemberdayaan diri. “Sastrawan akan lebih kritis melihat suatu hal. Paragraf demi paragraf akan membantu kita untuk mengenal alur atau plot suatu pemikiran,” tambahnya.

KoBER memiliki dua bidang kerja, yaitu Bidang Pertunjukan dan Bidang Pendidikan dan Pelatihan. Setiap tahunnya komunitas yang bekerjasama dengan berbagai komunitas teater yang ada di Indonesia ini memproduksi pertunjukan, baik dalam rangka studi keaktoran maupun sosialisasi gagasan artistik KoBER, baik dalam format pementasan in-door maupun out-door.

Sejumlah proses terkadang hanya diniatkan untuk menguji sejumlah metode pendekatan teater baik yang realis maupun yang non-realis, menguji dan merancang latihan, penelusuran terhadap berbagai jenis acting, dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan gedung Kominte Nasional Pemuda Indosesia (KNPI) Bandarlampung, KoBER rutin berlatih teater tiap Kamis dan Minggu.

Pementasan Nyanyian Angsa karya Anton Chekov yang disutradarai Iswadi Pratama adalah pementasan pertama KoBER yang dihelat di halaman sekretariat Aliansi Jurnalisme Independen (AJI) Lampung, pada 2002. Sederet pementasan teater diselenggarakan KoBER sendiri maupun berkobalorasi dengan kelompok seni lain. Pada 2004, KoBER mementaskan Inspektorat Jendral. Tahun 2014 KoBER mementaskan Pinangan, Wu Wei, dan Pada Suatu Hari.

Selain pemantasan teater, KoBER melalui Lampung Literatur menggelar banyak workshop dan pelatihan menulis antara lain, prosa, puisi, esei, opini, pengembangan diri, penerbitan jurnal dan buku-buku teater dan sastra. KoBER berkomitmen untuk mendorong adanya gerakan menulis di Lampung.

Buku-buku yang sudah dihasilkan dari proses kreatif di KoBER antara lain, Dermaga Tak Bernama, Suluh (Kumpulan Puisi Berbahasa Lampung) karya Fitryi Yani, Sebait Pantun Bujang (Kumpulan Puisi) karya Agit Yogi Subandi, Desis Ular (Kumpulan Puisi) karya Arya Winanda, Cerita-cerita Dari Rumah No. 9 (Kumpulan cerpen) karya Alexander GB, Ari Pahala Sendiri menulis buku berjudul Menanam Benih Kata (Tentang Menulis Puisi), Dusta Hantu Hujan (Kumpulan Puisi), Akting  Menurut Sistem Stanislavski (Sebuah Pengantar)-DKl 2012 yang ditulis bersama Iswadi Pratama.

Laporan : Yola Septika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seven + 2 =