Erick Thohir Ingin Mobil Listrik Buatan Unila Ditindaklanjuti PT Pindad

374 dibaca

teknokra.co: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berharap agar mobil listrik E.V.U 01 buatan dosen dan mahasiswa Unila dapat ditindaklanjuti oleh PT Pindad. Hal tersebut disampaikannya kepada Rektor Unila, Prof. Karomani saat mengisi seminar di Gedung Serbaguna (GSG) Unila, Minggu (30/1).

“Coba kita liat teknologi (mobil listrik Unila) ini bisa nggak kita partnerkan dengan Pindad supaya kita bisa buat kendaraan buatan indonesia,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga memberi kesempatan kerjasama BUMN bagi mahasiswa Unila yang terlibat dalam pembuatan mobil tersebut.

“Nanti saya minta nama-nama mahasiswanya, lalu kerjasamanya seperti apa, nanti kita bawa ke Pindad,” lanjutnya.

Menurutnya, selama ini kementerian yang ia pimpin terbuka terhadap kerjasama dalam inovasi di bidang transportasi, ia mencontohkan produksi sepeda motor listrik Gesits buatan mahasiswa yang kini diproduksi BUMN.

“Kami kementerian BUMN sangat membuka kerja sama seperti ini, contoh saja motor listik Gesits penemuan ITS Surabaya yang sudah bekerjasama dan diproduksi BUMN, ada komposisi saham untuk penemu dan universitasnya,” katanya.

Menurutnya, PT Pindad merupakan mitra yang sesuai bagi Unila untuk mengembangkan mobil listik mengingat PT Pindad telah memproduksi mobil bernama “Maung”

“Nanti kita kenalin saja ke Pindad supaya bisa dipelajari, memang kan Pindad sudah memproduksi mobil ‘Maung’ tapi masih pake bensin,” tuturnya.

Ia berharap, indonesia dapat berbuat lebih dengan memproduksi kendaraan secara mandiri, tak hanya mengolah nikel untuk bahan produksi baterai kendaraan.

“Kita jangan sampai hanya memproduksi nikelnya lalu jadi baterai, tapi tidak memproduksi motor dan mobilnya,” pungkasnya.

Rektor Unila, Prof. Karomani mengaku sangat senang dengan respon dari Erick Thohir, menurutnya akan ada tim khusus yang akan menindaklanjuti mobil listrik buatan Unila.

“Nanti ada tim ke sini yang akan bekerja sama menindaklanjuti temuan mesin listrik itu,” ungkapnya.

menurutnya, jika mobil listrik Unila dianggap layak, maka dapat dikembangkan dan diproduksi secara massal.

“Nanti kalau memang sudah layak atau memungkinkan akan diproduksi secara massal.” Pungkasnya.

 

Penulis : Arif Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × one =