FKIP Prioritaskan Mahasiswa Angkatan 2020 Ikuti PTM Terbatas

FKIP Unila, Foto: Teknokra/Arif Sanjaya.
598 dibaca

Teknokra.co: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) akan memprioritaskan mahasiswa angkatan 2020 untuk mengikuti Perkuliahan Tatap Muka (PTM) Terbatas bulan April mendatang. Namun mahasiswa dari angkatan berbeda masih dapat mengikuti PTM Terbatas pada mata kuliah yang memerlukan praktikum.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan FKIP, Prof. Patuan Raja saat ditemui di ruangannya, Jum’at (25/03).

“Di rapat kemarin kita sepakat, kita fokus dulu pada angkatan 2020, tapi nggak semua mata kuliah angkatan 2020 itu (akan) offline,” ungkapnya.

Menurutnya, terdapat berbagai faktor yang akan diperhatikan dalam menentukan apakah pembelajaran suatu mata kuliah dapat dilaksanakan secara tatap muka.

“banyak faktornya, pertama (kesiapan) dosen, yang kedua persiapan mahasiswa, selain itu konten daripada mata kuliah itu sendiri dan juga fasilitas,” terangnya.

Lebih lanjut lagi, ia tak menutup kemungkinan akan diadakannya perkuliahan Tatap Muka secara terbatas bagi mata kuliah tertentu yang diikuti angkatan tahun 2019 yang kini berada di semester 6.

“Umpamanya kuliah micro teaching, itu skill menguasai kelas dan menyampaikan bahan pelajaran, itu sangat butuh offline. Kalau kita lihat (mata kuliah) itu di kurikulum semester 6 atau angkatan 2019, artinya nggak Cuma angkatan 2020 yang offline,” ujarnya.

Ia memahami jika akan ada kekecewaan di kalangan mahasiswa yang tak menjadi prioritas dalam pelaksanaan PTM Terbatas, ia berharap mahasiswa dapat memahami keterbatasan yang dimiliki Fakultas maupun Universitas.

“Kenapa fokusnya 2020? Karna 2019 itu semester 6 sudah hampir habis dan sebagian besar sudah mengajukan judul, nah kalau sudah seperti itu akan offline semua sampai dengan ujian. Kalau 2021, masih semester 2, lebih punya banyak waktu di semester-semester kedepannya,” katanya.

Hingga saat ini, dekanat FKIP belum mengeluarkan pengumuman terkait persiapan PTM Terbatas kepada mahasiswa, menurut Patuan, nantinya jurusan dan program studi yang akan mengumumkan hal tersebut.

“Belum ada (surat edaran) untuk mahasiswa, kita masih menginventaris mata kuliah yang siap offline. Dari fakultas nanti menyerahkan ke jurusan untuk pelaksanaannya,” ujarnya.

Nantinya persyaratan untuk mengikuti PTM terbatas juga akan diseragamkan dengan persyaratan dari tingkat Universitas. Mahasiswa akan diwajibkan untuk mendapatkan vaksin dosis penuh sebagai syarat. Namun, ia mengaku tak memiliki data vaksinasi di kalangan mahasiswa.

“Masalah pendataan itu repotnya mahasiswanya nggak terlalu responsif, ada datanya tapi nggak terlalu valid karna nggak semua mahasiswa mengisi kuisioner,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − 9 =