Teknokra.co: Aliansi Mahasiswa “Lampung Memanggil” merumuskan tujuh tuntutan pada pemerintah di Balai Rektorat Unila (12/4). Sejumlah aspirasi tersebut rencananya akan disampaikan dalam aksi unjuk rasa pada Rabu, 13 April. Para Mahasiswa yang berasal dari berbagai Universitas berencana melakukan orasi untuk melayangkan ketujuh tuntutan tersebut.
Rencananya, Mahasiswa akan mulai melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Lampung dan pada pukul 10.00 WIB. Aliansi memperkirakan aksi unjuk rasa akan diikuti oleh sekitar 1500 – 2000 mahasiswa.
Tomi pasha, koordinator lapangan (Korlap) Asal Universitas Bandar Lampung (UBL) berharap agar pemerintah dapat membuka hati terhadap tuntutan para mahasiswa.
“Tuntutan ditujukan agar direalisasikan oleh pemerintah, yang di harapkan pemerintah buka mata, hati dan batinnya agar melihat kondisi masyarakat ataupun rakyat karena kita mengatasnamakan demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat,” Ujarnya.
Ia juga tak menginginkan adanya penyusup pada massa demonstrasi yang akan berunjuk rasa. Menurutnya, mahasiswa harus mengedepankan kondusifitas.
“Kita adalah agen of change dan social of control untuk menyambung lidah rakyat dengan metode-metode yang intelektualitas sehingga jangan sampai kita di susupi oknum-oknum sehingga kita apatis,” pungkasnya.
Adapun ketujuh tuntutan yang akan dilayangkan aliansi Mahasiswa Lampung tersebut diantaranya:
- Tolak kenaikan harga BBM dan Indonesia krisis energi;
- Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok;
- Wujudkan reforma agraria sejati;
- Cabut UUD cipta kerja;
- Memudahkan akses seluruh rakyat Indonesia;
- Wujudan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis;
- Hentikan kriminalisasi dan represifitas terhadap gerakan rakyat.