Biaya Wisuda Naik 100%

418 dibaca

unila

teknokra.co: Biaya yang sebelumnya hanya dua ratus ribu rupiah menjadi empat ratus ribu rupiah. Kenaikan biaya ini mulai dibebankan kepada mahasiswa yang akan diwisuda maret 2012.

Adanya Kenaikan ini mendapat tanggapan dari beberapa calon wisudawan. Destiana misalnya, Mahasiswi Administrasi Bisnis ’07 ini merasa keberatan dan kecewa dengan kenaikan tersebut. Apalagi tak ada rincian mengenai kenaikan dana tersebut. “Sedikit keberatan karena tidak ada transparasi dana. Dana itu juga diluar toga,” lanjut Desti.

Saat itu, Desti juga sudah mencoba menanyai perihal kenaikan itu pada pihak dekanat. Namun, pihak dekanat mengaku tak tau pasti alasan kenaikannya. “Itu urusan universitas mbak,” ucap Desti menirukan jawaban petugas yang pernah ia tanyai.

Desti berharap pihak rektorat dapat lebih transparan dan memberikan alasan kenaikan. Ia juga berharap semoga ada peningkatan fasilitas dengan kenaikan tersebut. “Ya, kalau nanti mahasiswa yang mendapatkan peringkat diberi semacam penghargaan atau hadiah mungkin lebih baik,” harap Desti.

Senada dengan Desti, Fira Tania Khasanah (Kedokteran ’08) juga merasa keberatan dengan kenaikan biaya wisuda. Fira menilai kenaikan itu terjadi secara tiba-tiba. Meski demikian, Fira tak terlalu ambil pusing. Ia juga tak sempat menanyakan alasan kenaikan biaya kepada pihak fakultas maupun universitas. “Waktu itu juga lagi gupek ngurusin skripsi yang harus diperbanyak, jadi gak sempat tanya,” cerita gadis asal Lampung Tengah itu.

Berbeda dengan kedua temannya, Sidik (Manajemen ’08) tak merasa keberatan dengan adanya kenaikan. Ia menilai angka empat ratus ribu rupiah masih wajar untuk harga pendaftaran wisuda. Menurutnya, jika dibandingkan universitas lain, Unila masih menjadi perguruan tinggi termurah. Namun demikian, Sidik berharap dengan adanya kenaikan itu dapat meningkatkan kualitas fasilitas yang diberikan. “Ya, berpikir positif saja. Mungkin dana itu dapat digunakan untuk perbaikan gedung GSG,” harap Sidik yang menilai Gedung Serba Guna (GSG) sangat menghawatirkan.

Kepala Biro Akademik & Kemahasiswaan yang dipegang oleh Damanhuri Warganegara, S.H, M.H mengaku kenaikan itu terjadi atas usulan Pembantu Rektor (PR) I Unila. Usulan ini yang kemudian disepakati dalam rapat pimpinan. Damanhuri menjelaskan, rapat tersebut dihadiri oleh rektor, seluruh pembantu rektor, pimpinan lembaga dan biro, serta seluruh dekan dan pembantu dekan.

Alasan menaikkan biaya pendaftaran karena dana subsidi dari Unila sudah dihentikan. “Sebelumnya ada biaya subsidi dari Unila untuk acara wisuda. Namun, sekarang biayanya ditanggungkan kepada seluruh mahasiswa,” jelas laki-laki yang menjabat sejak enam tahun lalu itu.

Saat ditanyai mengenai rincian dana sebesar empat ratus ribu itu Damanhuri menolak menjelaskannya. Menurutnya, ia tidak bisa memberikannya karena peraturan pimpinan. “Ya, kalau saya memberikannya berarti saya melanggar aturan pimpinan saya,” ujar Damanhuri.

Ia hanya menjelaskan bahwa dana tersebut seluruhnya digunakan untuk keperluan wisuda. Pendistribusian dananya antara lain untuk pembuatan ijazah, undangan, pemberitaan media, pengamanan wisuda sampai menggaji guru besar yang hadir dalam prosesi wisuda. Damanhuri juga beranggapan dana empat ratus ribu sangat wajar jika melihat kebutuhan. Dana ini menurutnya masih sangat murah dengan perguruan tinggi selain Unila. “Dalam rapat pimpinan tersebut juga semua peserta rapat setuju dengan adanya kenaikan karena memang dananya sudah tdak mencukupi lagi,” tambah Damanhuri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 − four =