Teknokra.co: Universitas Lampung (Unila) menggelar wisuda periode VI secara langsung di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung, Sabtu (16/7). Wisuda periode ini merupakan yang pertama dilakukan secara tatap muka sepenuhnya sejak pandemi.
Kali ini, Unila mewisuda 939 wisudawan yang terdiri dari ; 7 wisudawan lulusan doktor, 165 wisudawan lulusan magister, 2 wisudawan lulusan program profesi, 672 wisudawan lulusan sarjana, dan 93 orang lulusan diploma.
Rektor Unila, Prof. Karomani, merasa senang dapat kembali melaksanakan wisuda secara langsung. Ia pun menyinggung kehadiran wisudawan asal luar negeri yang ikut lulus.
“Tadi kita saksikan mahasiswa Unila tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi ada temen-temen anda tadi ada dari luar seperti dari Mesir dan Madagaskar. Ini artinya Unila sudah masuk pelan-tapi pasti Word Class University,” Ujarnya.
Lebih lanjut lagi, menurutnya sepanjang Unila berdiri, terdapat ratusan ribu alumni yang sudah dilahirkan. Ia kembali menekankan tanggung jawab para wisudawan untuk berkontribusi untuk negara.
“Sampai hari ini Unila telah menyumbangkan Kepada bangsa dan negara sebanyak 121.916 orang lulusan. Tanggung jawab negara, tanggung jawab bangsa ada dipundak kita semua termasuk dipundak kalian,” katanya.
Ahyarudin (Agribisnis ’18), lulusan terbaik di Unila merasa bangga dan senang atas pencapaian yang diraih. Namun, ia merasa sedih karena adanya larangan bagi keluarga untuk menghadiri wisuda.
“ini menjadi kebanggaan tersendiri bukan hanya saya tetapi semua wisudawan, Sebenarnya agak sedih karena moment yang satu kali seumur hidup tidak bisa disaksikan langsung oleh orang tua,” ungkapnya.
Ia pun mengharapkan peningkatan terhadap ranking Unila. Tak hanya itu, ia berharap wisudawan dapat memiliki prospek kerja yang baik.
“Harapan dari saya untuk Unila bisa terus mengembangkan peringkatnya bahkan bisa masuk sepuluh besar bahkan dilima besar, dan semua lulusan-lulusan Unila juga bisa mendapatkan pekerjaan layak bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri nantinya,” harapnya.
lulusan terbaik program doktoral, Finny Ligery (S3’Ilmu Ekonomi), merasakan pengalaman yang berbeda dibandingkan jika wisuda dilakukan secara online. Namun ia dapat memahami alasan dibalik keputusan universitas.
“Mungkin kita bisa katakan sedih gitu, tetapi saat ini kita juga sedang kondisi covid-19. saya sendiri tidak masalah,karena orang tua itu yang mendatangi kita ini adalah usia-usia yang tidak muda lagi seperti kita dan mereka tidak memiliki ketahanan tubuh seperti kita,” tuturnya.