Teknokra.co: “Pekerjaanku adalah memberi tahu publik kebenaran, (menyampaikan) fakta entah apakah itu (berita) baik ataupun buruk,” kata Gary Webb, seorang jurnalis dari sebuah media kecil di Amerika saat meraih penghargaan journalist of the year tahun 1996 dari lembaga jurnalis California utara.
Webb merupakan jurnalis yang berhasil mengungkap penjualan narkoba oleh Central Intelligence Agency (CIA) untuk membiayai perang anti komunis di Nikaragua. Meski hanya berasal dari media lokal bernama San Jose Mercury New, Webb mampu mengalahkan media-media besar di Amerika dalam membongkar bisnis haram CIA yang senilai milyaran dollar.
Namun, liputan investigasi yang dilakukan oleh Webb harus membawa hidupnya dalam resiko. Ia terus mendapat tekanan dan spionase dari pejabat CIA, bahkan keluarganya pun harus menerima intimidasi dari orang tak dikenal.
Begitulah sepenggal konflik dalam film “Kill The Messenger” yang rilis tahun 2014 lalu. Panitia Rekrutmen Teknokra memilih film tersebut untuk diputar dalam kegiatan nonton bareng dan diskusi calon magang Teknokra angkatan 72. Pada Sabtu, (10/9). Nilai lebihnya, jalan cerita film tersebut dapat menginspirasi calon magang Teknokra dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik mereka.
Saat pemutaran film, lampu di ruang sidang Gerha Kemahasiswaan Unila sengaja dimatikan. Hanya proyektor film dan perangkat audio yang menyala. Nuansa ala bioskop berupaya diciptakan agar penonton dapat konsentrasi menyimak film.
Sintia Anola Tambunan (TIP’22) merupakan salah satu calon magang Teknokra yang ikut dalam nobar tersebut. Bersama belasan Camagang yang lain, ia duduk sekitar dua jam selama durasi pemuataran Film.
Ia mengaku merasa tersentuh saat melihat adegan di mana keluarga Gary Webb menjadi tak harmonis saat Webb melakukan liputan investigasi. Sintia pun belajar banyak soal mentalitas Jurnalistik dari kisah tersebut.
Setelah Nobar selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Satu persatu calon magang Teknokra menyampaikan pendapat mereka mengenai film tersebut. Sintia tak puas hanya sekali berbicara, ia bahkan sempat beberapa kali mengangkat tangan untuk mengutarakan pemikirannya soal jurnalisme.
Saat ditanya soal makna penting yang ia dapat, ia memetik inspirasi akan rasa tanggung jawab Gary Webb untuk menyampaikan kebenaran yang ada.
“Kita harus bertanggung jawab, tidak bohong dan selalu komitmen dalam pekerjaan kita,” kata Sintia.
Sintia bukan satu-satunya calon magang yang terinspirasi oleh film tersebut. Teman-temannya yang lain juga mendapat gambaran soal idealisme jurnalis lewat kisah hidup Webb, hal ini sangat penting karena nantinya para calon maganglah yang akan jadi penerus redaksi Teknokra yang kerap mendapat tantangan dalam melaksanakan reportase Jurnalistik .