Herman HN Akui Bantu Loloskan Mahasiswa Titipan di Unila

Herman HN seusai mengikuti sidang kasus suap Unila, di PN Tanjung Karang, (28/2). Foto: Teknokra/Sintia Enola Tambunan.
442 dibaca

Mantan Walikota Bandar Lampung, Herman HN mengakui bahwa dirinya mendapat titipan dari anggota DPRD Tulang Bawang Barat, Marzani, untuk membantu meloloskan anaknya dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unila tahun 2022.

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi saksi dalam sidang kasus suap mantan rektor Unila, Karomani, pada Selasa (28/2).

Dalam penuturannya, Herman menjelaskan bahwa Marzani sempat menemuinya di kediaman milik Herman di Villa Batu Putu, Jalan Wan Abdurrahman, Kecamatan Teluk Betung Utara. Pertemuan tersebut terjadi pada bulan April tahun lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Marzani meminta Herman untuk menggunakan pengaruhnya di Unila agar meloloskan anaknya yang sedang menempuh seleksi masuk jalur SBMPTN, Herman mengklaim dirinya sempat menolak, namun kemudian akhirnya bersedia membantu karena kedekatannya dengan Marzani.

“Saya didesak Marzani dan (awalnya) saya bilang tidak bisa, dan (kemudian) saya tidak enak hati. Ini dilakukan atas permintaan beliau,” ujarnya.

Namun, meskipun demikian, putri Marzani yang berinisial M tetap tak lolos seleksi jalur SBMPTN, Herman juga mengaku mengetahui hal ini setelah mengecek pengumuman penerimaan di media lokal.

“Saya cek di koran, dan tidak ada nama (anak Marzani) disitu,” katanya.

Diketahui, M kemudian mendaftar jalur mandiri seusai ditolak pada jalur SBMPTN. Marzani juga sempat menyerahkan uang sebesar 250 juta rupiah melalui ajudan Herman HN untuk membantu meloloskan putrinya tersebut di Fakultas kedokteran Unila.

Uang tersebut dititipkan melalui ajudan Herman HN, Yayan Saputra dalam bentuk tunai. Yayan kemudian menyerahkan uang tersebut kepada kepala badan perencanaan dan hubungan masyarakat (BPHM) Unila, Budi sutomo yang berperan mengumpulkan uang suap dalam bentuk “infak” dari sejumlah orangtua.

“Kalau saya ketemu dengan Budi Sutomo hanya lima menit saja, pada saat itu saya (sudah) sebagai ketua partai,” pungkas Herman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × two =