Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia : Tuang Isu Lingkungan Lewat Seni

Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia yang diadakan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Balai Kartini, Jakarta pada Sabtu, (25/11). Foto : Teknokra/ Revina Azzahra
527 dibaca

Teknokra.co : Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia yang diadakan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Balai Kartini, Jakarta pada Sabtu, (25/11) lalu dikemas dengan rangkaian penampilan seni dari kolaborasi Taman Anak Pesisir dan Svara Djiva Nusantara.

Eksekutif Direktur Walhi Nasional, Zenzi Suhadi menegaskan, pentingnya menegakkan hak-hak orang muda untuk mencapai keadilan.

“Kalau mau menegakkan keadilan maka sumber paling sahih adalah dari penegakan keadilan orang muda,” tegasnya.

Salah satu peserta dari Kalimantan Timur, Aji menyampaikan, bahwa ia datang dari jauh untuk berbagi cerita tentang krisis ekologi di daerahnya.

“Secara sederhana pengen berbagi cerita krisis ekologi di Kalimantan Timur. Banyak sekali media yang bilang keindahan Kalimantan yang nyatanya tidak seperti itu” katanya.

Perwakilan Walhi Lampung, Widiya Tama, menyoroti sikap acuh pemerintah terhadap aktivis lingkungan.

“Kondisi pikiran pemerintah yang tidak ada iktikad baik untuk menjaga hubungan antara aktivis dengan para pembina lingkungan. Mereka justru malah mendukung kegiatan yang masif untuk merusak ekosistem lingkungan kita” jelasnya

Sementara itu, perwakilan Organisasi Serikat Petani Pasundan, Ibah Muhibah menyatakan kesatuan gagasan dengan Walhi dalam menjaga lingkungan.

“Saya dari sekolah yang didirikan oleh organisasi tersebut yang masih sejalan dengan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) yang masih satu tubuh dan satu gagasan tentang lingkungan,” katanya.

Ia juga berharap, undangan kepada Pak Anies oleh Walhi dapat membawa perhatian terhadap aspirasi masyarakat, terutama mereka yang mayoritas berasal dari kalangan nelayan dan petani, sehingga harapan dan cita-cita mereka dapat didengar.

“Dengan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengundang Pak Anies, semoga bisa mendengar cita-cita masyarakat yang terutama datang kesini kebanyakan dari nelayan dan petani,” pungkasnya.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia dengan menampilkan seni tari jaipong, monolog dan pantomim, serta penampilan Taman Anak Pesisir.

Penulis: Rara Maharani Bintang LampungEditor: Melsa Amrina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 4 =