Unila Laksanakan PKKMB Tanpa Momen Sematkan Almamater

Penyematan name tag pada Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Lampung (Unila) tahun 2024 di Gedung Serbaguna (GSG) Unila, Kamis, (15/8). Hal ini dilakukan sebagai pengganti penyematan almamater. Foto : Teknokra/Wahab Ali
301 dibaca

Teknokra.co : Jaket almamater yang biasa disematkan saat masa orientasi mahasiswa dan kegiatan resmi kampus, justru tak dilakukan pada saat Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Lampung (Unila) tahun 2024 di Gedung Serbaguna (GSG) Unila pada Kamis, (15/8).

Sepantauan Teknokra, Unila tak pernah melewatkan momen tersebut. Dan tahun ini momen tersebut hanya diganti dengan penyematan name tag.

Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Anna Gustina Zainal, alasan Unila tak memerintahkan mahasiswa baru (maba) tak memakai almamater karena khawatir maba merasa kegerahan dan tidak nyaman.

“Karena berdasarkan evaluasi ya, kan ini ruangan kita isi full hampir 3.500, kemarin juga kita sudah hasil gladi bersih, kalau pakai almet adek-adek mahasiswa terlalu panas ya situasi nya, jadi demi kenyamanan aja,” jelasnya.

Namun, alasan itu bertolak belakang dengan argumen sejumlah mahasiswa yang mengaku kehabisan almamater. Diantaranya yang mengungkapkan, Nico Alexander Lumban Tobing (Ilmu Kelautan’24). Dirinya, justru kehabisan almamater ukurannya dan merasa kecewa atribut yang seharusnya ia dapatkan dengan cepat, tak sebanding dengan UKT yang ia bayarkan.

“Ukurannya nggak ada, kecewa juga lah, soalnya kalo boleh terang-terangan, masa UKT kenceng-kenceng, masa almet aja begini. Katanya besok, besok gitu tapi belum juga sekarang, tiap dateng habis terus,” terangnya.

Senada juga dengan Irfan Seprianta (Kehutanan’24), menurutnya seharusnya Unila tak melewatkan momen penyematan almamater, lantaran momen tersebut jarang dilakukan dan hanya ditemui pada agenda resmi dan penting.

“Kaya kurang aja gitu ya hari pertama PKKMB di universitas cuma sekali gitu kan, apalagi kita pake almet cuma di event-event besar penting dan hari ini kita nggak pake almet padahal saya udah dapet almet gitu ya,“ tuturnya.

Zalfa Aliyah (Ilmu Komunikasi’24) juga kecewa dengan penghapusan penyematan almamater pada PKKMB tahun ini. Dan menurutnya, Unila kurang dalam mengatur waktu dan sistem pembagian atribut.

“Jadi merasa agak kecewa karena menurut saya ini ajang saya pamer almet gitu loh, manajemen waktu pembagian almameter ini masih agak kurang mantep lah” pungkasnya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − nine =