Seminar Nasional UKM Kristen Unila, Bahas Persoalan Pemuda Kristen

Foto : Teknokra/Andre
214 dibaca

Teknokra.co : Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kristen Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar nasional dengan mengusung tema “Problematika dan Tantangan Pemuda Kristen Masa Kini: Are We Lost Generation?” di Gedung A Auditorium Fakultas Hukum (FH) Unila pada Sabtu, (5/7).

Seminar nasional ini membahas permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh pemuda Kristen masa kini yang sering kali menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya generasi pemuda Kristen.

Dalam sambutannya, Ketua Umum UKM Kristen, Panoguan Silaen, menyampaikan bahwa seminar nasional ini bertujuan menjadi ruang refleksi bagi mahasiswa untuk berbenah diri.

“Seminar ini dapat menjadi ruang refleksi untuk menjawab problematika dan tantangan pemuda Kristen masa kini,” ujarnya.

Sementara itu, Junaidi Sembiring selaku Kepala Bagian Binopsnal Ditreskrimum Polda Lampung yang menjadi pemateri dalam seminar mengungkapkan bahwa problematika yang marak terjadi di kalangan pemuda saat ini adalah kasus judi online yang dapat merusak moral dan citra diri.

“Masalah pemuda di masa kini adalah judi online karena marak terjadi hingga tahun ini, dan judi online dapat merusak mental orang dan produktivitas karena mengganggu kinerja otak,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa maraknya kasus judi online disebabkan oleh iklan yang tersebar luas di media sosial atau internet.

“Setelah saya teliti, sekitar 80% anak muda pasti pernah melihat iklan dan tentunya terdapat iklan judol. Hal ini dapat menarik yang menonton untuk mencobanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Junaidi juga menyebutkan bahwa kasus pinjaman online (pinjol) menjadi salah satu problematika yang turut dihadapi oleh pemuda saat ini.

“Selain judol, mahasiswa juga menjadi korban pinjol. Hal ini berdampak pada kehilangan privasi, harga diri, dan ini juga merusak pola pikir,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tingginya kasus pinjol di kalangan mahasiswa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengatur keuangan.

“Karena saya pernah mahasiswa, saya tahu bagaimana sulitnya kondisi keuangan, sehingga saat ini tak jarang orang tergiur untuk mencoba pinjaman online, namun tidak mampu untuk mengatur keuangan,” tambahnya.

Junaidi pun berpesan agar anak muda mulai menerapkan sistem pengelolaan uang secara pribadi, seperti membuat anggaran pengeluaran bulanan agar tidak mudah tergoda oleh iklan judi online maupun pinjol.

“Buatlah anggaran pengeluaran bulanan dan pintarlah dalam mengatur keuangan agar tidak tergoda atau terjebak judol dan pinjol,” pesannya.

Selain Junaidi, seminar ini juga menghadirkan Elia Myron selaku apologet Kristen. Ia menyoroti bahwa maraknya penyimpangan di kalangan anak muda disebabkan oleh kurangnya pendekatan kepada Tuhan.

“Kita adalah generasi yang hilang karena tak sedikit anak muda lupa dengan Tuhan, mencari kekayaan hanya demi kesombongan,” jelasnya.

Elia pun mengajak para pemuda untuk mulai menerapkan perilaku rendah hati, rela hati, dan berserah kepada Tuhan.

“Jika ingin menjadi generasi yang tidak terhilang, maka jadilah orang yang rendah hati, rela hati, dan berserah kepada Tuhan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 + 16 =