Unila Tegaskan Tidak Ada Penambahan Waktu KKN

Foto: Retnoningayu J.U
262 dibaca
Foto: Retnoningayu J.U
Foto: Retnoningayu J.U

teknokra.co: Isu penambahan waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unila santer terdengar di Kabupaten Tulang Bawang. Penambahan selama 3 (tiga) hari disebabkan adanya perayaan hari jadi Kabupaten Tulang Bawang pada 20 Maret 2016.  Isu penambahan hari tersebut menjadi buah bibir dikalangan mahasiswa KKN.

Menurut Oktario (Teknik Sipil ’12), hal ini sudah disampaikan oleh pihak Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, kepada mahasiswa KKN. ”Ini disampaikan oleh Pak Camat Gedong Meneng yang datang beberapa hari yang lalu ke posko kami,” ungkapnya saat diwawancarai, Sabtu (30/1).

Mahasiswa yang ditempatkan di Desa Gunung Tapa ini mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia justru ikut mendukung jika benar ada penambahan waktu, karena menurutnya mahasiswa akan berpartisipasi lebih di Kabupaten Tulang Bawang. Namun demikian, belum adanya kepastian tentang penambahan masa KKN sedikit membuatnya khawatir dengan jadwal perkuliahan. “Takut ketinggalan materi kuliah dan ketinggalan absensi,” katanya.

Berbeda dengan Oktario, Umi Lestari (Ilmu Administrasi Bisnis ’13) yang melaksanakan KKN di Desa Gedung Asri, Kecamatan Penawar Aji, mengaku belum mengetahui perihal penambahan waktu KKN.

Menanggapi isu tersebut, Prof. I Gede AB Wiranata yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BPKKN) Unila, memberikan konfirmasi bahwa tidak akan ada penambahan waktu KKN. Semua akan berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. “Jangan terpengaruh isu-isu apapun, semuannya sesuai jadwal karena menyesuaikan dengan kalender akademik. Sampai saat ini kami masih konsisten dengan schedule akademik yang ada,” ungkapnya saat ditemui di Sekretariat KKN Unila, Rabu (10/2).

Prof. I Gede AB Wiranata juga menambahkan, Unila tidak membatasi mahasiswa yang ingin berkontribusi lebih diluar jadwal yang sudah ada, tetapi pihaknya memastikan bahwa keputusan tersebut menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan. “Kalau mahasiswanya ingin berkontribusi dalam hal kepedulianya dengan daerah, ya monggo, tapi kami tidak bertanggung jawab diluar itu,” ujarnya mengakhiri.

Laporan: Fajar Nurrohmah dan Retnoningayu J.U

Foto: Retnoningayu J.U

Editor: Ayu Yuni Antika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − 3 =