[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”3832″ img_size=”full”][vc_empty_space][vc_column_text]teknokra.co: Selasa (21/06) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) mengadakan Diskusi rumput hijau di belakang rektorat Universitas Lampung. Dengan mengangkat tema “Rumah sakitku malang, rumah sakitku ilalang” diskusi kali ini membahas pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unila yang tak kunjung selesai.
Sekitar 40-an mahasiswa yang berasal dari perwakilan Lembaga Kemahasiswaan (LK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik tingkat fakultas maupun universitas turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Berbagai permasalahan pembangunan termasuk bukti-bukti pelanggaran, banyak dibahas dalam diskusi yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB ini.
Edius Pratama megatakan sebenarnya diskusi ini kelanjutan diskusi yang dilaksanakan BEM Fakultas Kedokteran yang sempat mendapat ancaman. “Diskusi ini merupakan kelanjutan dari diskusi yang sudah diselenggarakan BEM FK unila, namun (sempat terhenti karena-red) adanya ancaman dari dekanat kedokteran terhadap bem fk unila” ujar Edius Pratama (Ketua DPM U 2016).
BEM U berpendapat bahwa menyelesaikan masalah RSPTN sesegera mungkin bukanlah hal yang mustahil. Namun, hal tersebut hanya dapat dicapai dengan adanya kesamaan pemahaman dan pendapat di kalangan civitas akademika Unila terkait pentingnya penyelesaian pembangunan RSPTN Unila. Terutama bagi Fakultas Kedoteran, selesainya RSPTN , dapat menjadi lahan praktikum, bahkan lapangan pekerjaan. Namun sejauh ini, BEM menambahkan, rektorat seringkali seolah-olah menutup-nutupi permasalahan RSPTN saat diklarifikasi oleh pihak BEM.
Maka untuk memecahkan masalah ini, BEM beranggapan bahwa peru adanya aksi nyata untuk mendesak rektorat menyelesaikan RSPTN. Sebagaimana kesepkatan forum, sebagai kelanjutan diskusi, selanjutnya akan dibentuk tim investigasi, yang dinamai Aliansi Mahasiswa Peduli RSPTN.
Salma Faiza Amatullah(wakil presiden U) berharap hasil diskusi ini bukanlah sekedar diskusi kosong, namun kedepannya membuat pembangunan RSPTN dapat diselesaikan. Para peserta lainpun berharap kegiatan ini memberikan rekomendasi solutif untuk masalah RSPTN , baik melalui aksi maupun tim investigasi.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_empty_space][vc_column_text]
Oleh | : | Rahmad Hidayatullah |
---|---|---|
Penyunting | : | Wawan Taryanto |
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]