Juwendra Adiansyah: Tragedi UBL Berdarah Meregang Nyawa Dua Mahasiswa Unila

236 dibaca

teknokra.co: Tragedi UBL Berdarah 28 September 1999 meregang dua nyawa mahasiswa Unila yaitu Saidatul Fitriah (Reporter Teknokra) dan Muhammad Yusuf Rizal (Mahasiswa Fisip ’97). Hal ini disampaikan oleh Juwendra Ardiansyah, dalam diskusi publik 20 tahun Tragedi UBL Berdarah di Graha Kemahasiswaan Unila Lt. 1, Rabu (25/09).

Menurutnya, Saidatul Fitriah mendapat tindakan represif oleh aparat saat  meliput aksi menolak RUU PKB di jalan Z.A Pagar Alam depan kampus UBL. Atul begitu ia biasa disapa, sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Nahas pada 3 Oktober 1999 ia meninggal di rumah sakit Abdul Muluk Bandarlampung.

Sebagai saksi sejarah, Juwendra berharap ada upaya untuk mengusut kasus pelanggaran HAM berat ini sampai tuntas. “Kedepan semoga kasus ini menjadi terang benderang dan nama korban dapat diabadikan menjadi sebuah nama gedung, jalan, atau monumen,” ujarnya

Firmansyah (Akutansi ’17) menilai tragedi UBL berdarah perlu diingat mahasiswa. “Terutama bagi mahasiswa dan masyarakat Lampung untuk dijadikan pelajaran, salah satu metodenya dengan mendirikan monumen atau memberi nama jalan dengan nama Saidatul Fitriah atau Muhammad Yusuf Rizal” ujarnya.

laporan: Chairul Rahman Arif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 10 =