Webinar Peran Pemuda dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi

298 dibaca

teknokra.co: Youth with Sanitation Concern (YSC) yang didukung oleh SNV Netherland Organitation mengadakan webinar Peran Pemuda dalam Manajemen Kebersiha Menstruasi (MKM) pada Rabu (1/07). Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari mahasiswa, dinas, NGO dan masyarakat umum dari berbagai provinsi di Indonesia.

YSC berupaya melakukan campaign di media sosial dan radio, membuat seminar online, menulis artikel soal MKM, dan sosialisasi di SDN 3 Kota Karang, Pulau Pasaran. Dalam upaya inovasi YSC membuat permainan Monopoli Menstruasi yang diberi nama Monomens. Belajar soal menstruasi juga bisa menjadi hal yang menyenangkan, kata Dicky Dwi Alfandi, praktisi MKM dari YSC.

Menurut Wini Indri Yani, praktisi MKM Disabilitas di Tasikmalaya, mengkampanyekan isu MKM untuk disabilitas mempunya tantangan tersendiri. Rata-rata anak-anak disabilitas bercerita pengalaman pertama menstruasi, mereka takut, malu, khawatir, dan bingung sampai tidak masuk ke sekolah.

Sedini mungkin harus disampaikan kepada anak-anak disabikitas supaya mereka tidak takut dan khawatir lagi. Kami beranggapan di tasik anak disabilitas mempunyai hak yang sama akan informasi MKM. Mereka juga normal untuk mengalami menstruasi, tuturnya.

Penanggap, Reza Hendrawan, WASH Specialist dari UNICEF Indonesia dan Ketua 2 Jejaring AMPL ( Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), memberikan tanggapan kepada 3 pembicara sore itu. Menurut Reza, apa yang sudah dilakukan oleh 3 pemuda dari Lampung dan Tasik tersebut sudah tepat. Unicef sendiri mengembangkan OKY Indonesia, yaitu sebuah aplikasi mengenai pencatatan menstruasi dan informasi seputar menstruasi yang bisa diunduh untuk pengguna android.

Kolaborasi sangat memungkinkan untuk semua pihak terutama dalam bidang inivasi, ucapnya.

Desnely Ardianingsih, Kasie Kasgagizi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, juga memberikan apresiasi kepada para narasumber. Menurutnya, materi kesehatan reproduksi sendiri dianggapnya adalah materi seks dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia makanya masih diannggap tabu .

Terima kasih untuk teman teman semua yang sudah mau menyuarakan isu MKM. Ini bukan sekedar edukasi tapi menunjukan kepedulian terhadap anak anak terutama untuk masa depan mereka sebagai penopang bangsa, ujarnya.

Acara ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Dicky Dwi Alfandi (Praktisi MKM dari YSC), Tria Tri Fadila (Founder Start Community) dan Wini Indri Yani (Praktisi MKM Disabilitas di Tasikmalaya.). Sedangakan dari pihak penanggap ada Reza Hendrawan (WASH Specialist dari UNICEF Indonesia dan Ketua 2 Jejaring AMPL ), Iffah Rachmi (Youth Initiative Officer, SNV Indonesia), dan Desnely Ardianingsih (Kasie Kasgagizi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung).

Rilis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × five =