teknokra.co: Botol sabun di wastafel yang tersebar di Universitas Lampung tampak kosong. Menurut patauan teknokra.co botol sabun yang kosong itu berada di depan Kopma Mart, dekat Pos Satpam, belakang Graha Kemahasiswaan, dan belakang Gedung Rektorat. Selasa, (05/01).
Muh. Rizkillah (Pend. Sejarah ’18) mengungkapkan bahwa hal ini sangat disayangkan dan berharap dapat dikontrol oleh pihak Universitas.
“Karena sayang misalkan wastafel ini digunakan cuma untuk sesekali saja. Saya sih berharap ada perbaikan dari pihak rektorat,” ungkapnya.
Ia menambahkan adanya wastafel dapat membiasakan hidup sehat.
“Apalagi kan dengar-dengar berita ada jenis corona yang baru. Saya harap sih selalu ada yang kontrol yah karena biar tau apa saja kendala yang ada di lapangan,” harap dia.
Senada dengan Rizkillah, Nisa Gustiara (Hukum ’20) menyayangkan sabun yang tidak terisi.
“Soalnya kan walaupun kuliahnya online tapi masih ada kegiatan mahasiswa yang offline. Jadi nanti kesehatan mahasiswanya kurang kalo cuma cuci pake air aja. Kalo pendapatku lebih baik langsung diganti.”
Ia juga mengungkapkan kurang dikontrol menyebabkan wastafel banyak tidak ada sabun.
“Mungkin mereka kira sabunnya akan bertahan lebih lama padahal realitanya itu tidak gitu. Soalnya banyak mahasiswa yang cuci tangan karena mahasiswa sadar akan kesehatan,” ujarnya.
Kahfie Nazaruddin, Jubir Rektor Unila, mengungkapkan mestinya tiap wastafel selalu tersedia sabun dan airnya menyala. Namun, menurutnya tidak semua wastafel diisi air dan sabun mengingat dosen dan mahasiswa tidak berada di kampus karena WFH.
“Jadi, beberapa wastafel barangkali memang tidak perlu diisi sabun untuk berhemat,” ungkapnya.
Ia menambahkan jika ada wastafle yang bermasalah bisa dilaporkan ke pihak rektorat.
“Seandainya ada wastafel yang perlu air dan sabun, tapi itu tidak tersedia. Hal itu bisa dilaporkan ke bagian umum,” katanya.
Penulis: Annisa Reswari