Beri Penerangan di Ulu Belu

286 dibaca

2.-Beri-Penerangan-di-Ulu-Belu

teknokra.co : Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus sebelas tahun lalu merupakan daerah belum berkembang. Daerah tersebut merupakan pusat panas bumi Provinsi Lampung, tetapi listrik pun tidak ada disana.

Tahun 2006 Sarkowi bersama Suharso dosen Geofisika meneliti daerah tersebut untuk mengembangkan energi panas bumi. Awalnya ia melakukan penelitian dengan biaya sendiri, akses transportasi juga menjadi kendala. Orang yang pantang menyerah itu bernama Muhamad Sarkowi, Dosen Geofisika yang kini dipercaya menjabat sebagai Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Teknik Unila. Ia mengabdi sebagai dosen Unila sejak enam belas tahun silam.

Namun hal itu tak menyurutkan langkahnya, ia berusaha mengembangkan potensi panas bumi di Ulu Belu sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ia pun mengajukan penelitianya itu kepada pihak Unila dengan harapan Unila juga bisa berperan untuk pengembangan daerah di Kabupaten Tanggamus ini. Namun hasilnya nihil, penelitian yang ia ajukan tidak mendapatkan tanggapan dari pihak universitas.

Sarkowi tak menyerah, ia kembali memikirkan cara untuk pengembangan Ulu Belu yang memiliki potensi besar namun belum mendapatkan perhatian. Beruntung saat itu pertamina sempat melakukan pengeboran panas bumi Ulu Belu namun belum berhasil. Tak menyiakan kesempatan, berbekal pengalaman dan penelitianya itu Sarkowi pun menggandeng pertamina dan megembangkan panas bumi Ulu elu. Ternyata hal itu membuahkan hasil.

Kini dari potensi panas buminya , Kecamatan Ulu Belu sudah mendapatkan aliran listrik sebesar 110 watt dan akan terus di kembangkan hingga mencapai 330 watt. selain itu juga menurut pria dua anak ini masyarakat juga mulai memanfaatkan uap dari panas bumi untuk pengeringan hasil pertanian. Tak hanya itu, kecamatan yang terletak di Kabupaten Tanggamus ini pun kian berkembang. Berkat kerjasama dengan pertamina akses jalan sudah bisa dinikmati masyarakat, akses pendidikan dan sosial pun sudah mulai dibangun.

Tak hanya Ulu Belu yang berhasil ia kembangkan dari hasil penelitianya, sejak tahun 1997 bersama timnya yang berasal dari dosen FMIPA yaitu Endang, Warsono dan Rohmah juga melakukan penelitian masalah gunung merapi. Mereka bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) terpilih menjadi tim peneliti dalam kompetisi kerjasama dengan Negara Filipina yang menawarkan kegiatan observasi alam dan mengalahkan berbagai peserta dari seluruh Asia pada tahun 2001. Sebagai seorang dosen sarkowi tak hanya menjalankan rutinitas mengajar saja. “Saya punya target, pokoknya dalam satu semester itu saya harus menghasilkan minimal 2 penelitian,” ujarnya.

Laporan : Tara Mela, Yovi Lusiana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 1 =