Sejuta Langkah Menuju Sukses

Rizki Kurniawan
341 dibaca
Foto: Riska Martina
Foto: Riska Martina

teknokra.co: Memiliki kebebasan finansial telah menjadi tekadnya, sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Percaya diri dan tak pernah mengharap bantuan orang lain,

membuat Rizki Kurniawan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ilmu Komunikasi 2012 Universitas Lampung ini terus mencari peluang usaha yang dapat ia tekuni.

Menjadi anak seorang pedangan kecil-kecilan, membuatnya membuka mata untuk lebih peka dengan keadaaan ekonomi keluarga, begitupun keadaan yang menuntutnya untuk terus mencari penghasilan untuk membantu biaya sekolah kedua adiknya. Sadar akan tanggung jawab yang besar, sebagai sulung dari tiga bersaudara, mau tidak mau membuatnya harus menjadi tulang punggung keluarga, menggantikan orang tuanya yang semakin hari semakin tua. Hal itu lah yang semakin menguatkan tekadnya untuk mulai belajar berbisnis walaupun dirasa tak sejalan dengan pendidikannya.

Jiwa kerja keras sudah tergambar jelas saat ia masih tinggal di Rusunawa, mahasiswa bidikmisi ini sudah membuka usaha mulai dari menjual makanan ringan, jasa fotocopi, jasa pengisian air galon dan jasa print. Pekerjaan ini ia tekuni lantaran sebagian uangnya dapat ia kirimkan untuk orangtuanya, dan sisanya untuk biaya hidup selama kuliah.

Walaupun ia harus membagi waktu antara kuliah, organisasi dan juga berbisnis, pemuda yang lahir di bulan juni ini tak pernah mengeluh lelah akan aktivitas yang ia jalani, dan hal tersebut juga tak mengganggu nilai akademiknya terbukti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mecapai 3,51.

Mahasiswa yang juga memiliki hobi membaca ini pun memiliki kemampuan pulic speaking bagus, terbukti jam terbangnya sebagai trainer sudah cukup banyak. Tak jarang ia mengisi training untuk anak-anak SMA hingga di luar Lampung. “Saya tak mematok tarif untuk bayaran, seiklasnya saja pernah juga tanpa bayaran,” ungkapnya.

Tak kenal istilah gengsi, ia pun menekuni banyak pekerjaan. Dulu semasa SMA ia pernah memiliki pengalaman menjadi seorang kernet mobil, hal itu ia lakukan lantaran menjadi seorang perantauan adakalanya uang kiriman dari orangtuanya tak dapat memenuhi kebutuhan,”Pernah juga saya bantu memanen kopi,” tambahnya.

Saat ini pun ia diberi kepercayaan untuk menjadi ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) komunikasi periode 2012/2013. Karena dirasa jiwa kepemimpinan yang ia miliki dan mudahnya ia bersosialisasi membuatnya terpilih menjadi ketua umum.

Kali ini ia tengah fokus dengan bisnis barunya, ia bersama rekan-rekannya mulai merambah usaha di bidang produk perawatan wajah yang kerap dikenal dengan sebutan “Kangen Water”. Kini anggota yang tergabung dalam bisnisnya sudah sebanyak 50 orang, tidak hanya mahasiswa Unila, namun dari berbagai mahasiswa di Lampung.

Dari usaha yang ia tekuni sejak Juni 2014 ini, ia berhasil menyewa sebuah rumah di Perumahan Permai yang ia gunakan sebagai tempat produksi Kangen Water dan tempat berkumpul dengan anggotanya untuk sekedar sharing ataupun mendiskusikan keberlangsungan bisnisnya. “Dua minggu omset mencapai Rp 5.000.000 pernah satu hari dapet omset sampek lima juta,” ujarnya. Penghasilannya ini pun, ia bagikan ke orangtuanya untuk biaya adik-adiknya yang sedang duduk di bangku SMA dan PAUD.

Ia pun membuka pintu kesempatan untuk siapapun yang ingin belajar berbisnis, walaupun tak memiliki pengalaman sedikitpun tentang bisnis. Menurutnya hal itu salah satu strategi untuk mengembangkan bisnisnya.

“Sukses itu kita mulai semuda mungkin, kalau kita sukses sekarang kenapa harus besok. Dan bagi kita yang ingin sukses lakukan dari hal kecil seperti diri sendiri dan sekarang juga,” ungkapnya mengakhiri wawancara.

Laporan : Defika P.N

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 10 =