Ratusan massa aksi yang tergabung dari Aliansi Lampung Memanggil kembali melakukan aksi untuk menyampaikan tuntutannya. Pada aksi kali ini, massa aksi menyampaikan orasi di Tugu Adi Pura, Bandar Lampung, pada Kamis, (21/4).
Alasan massa aksi melakukan aksi lanjutan karena sesuai ultimatum Aliansi Lampung memanggil pada aksi sebelumnya. Yaitu aksi lanjutan yang dilakukan karena dalam 3×24 jam pemerintah tidak mengindahkan tuntuntan yang telah diajukan oleh para massa aksi.
Berbeda dengan aksi sebelumnya pada Senin, (13/4) lalu, jumlah massa aksi yang terlihat pada hari ini lebih sedikit. Massa aksi yang turun kali ini hanya sekitar 500 orang.
Menurut Humas Aliansi Lampung Memanggil, Dika Prasetyo bahwa pengurangan massa aksi tersebut adalah kesepakatan bersama karena adanya pelarangan kepada mahasiswa untuk melakukan aksi.
“Karna ada masalah pelarangan dari berbagai lembaga pendidikan dan juga beberapa kampus kalo kawan-kawan mahasiswa dilarang turun ke jalan. Bisa kita lihat di sini bahwa yang merepensif gerakan rakyat atau gerakan aliansi memanggil bukan hanya aparat pemerintahan atau aparat kepolisian tetapi melalui lembaga pendidikan hari ini mencoba untuk bagaimana meredam massa, ini artinya harus diperjuangkan di mana ruang demokrasi masyarakat saat ini di Indonesia memang benar benar sangat terancam,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan walaupun massa aksi yang kedua ini hanya sedikit dibandingkan massa aksi sebelumnya, para massa harus tetap turun jalan untuk berorasi menyampaikan persoalan yang ada.
“Mau berapa pun sedikit pun orangnya,kita harus mengabarkan proses ketidakadilan atau pun kesenjangan yang ada, bahwa tuntutan kita belum dipenuhi dan dieksekusi penuh oleh pemerintah atau Negara,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa aksi ini akan terus berlanjut sampai semua tuntutan tereksekusi dan seluruh keresahan teratasi.
“Bahwa hari ini perjuangan kawan kawan mahasiswa belum selesai,aksi ini akan terus berlanjut sampai semua tuntutan dan keresahan kita semua tereksekusi.” Pungkasnya.
Penulis : Sepbrina Larasati
