Teknokra.co : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) menggelar aksi seribu lilin dan doa bersama di Bundaran Unila pada Selasa (3/6) pukul 19.30 WIB. Aksi ini digelar menjelang 40 hari wafatnya Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa FEB Unila yang diduga menjadi korban kekerasan dalam kegiatan organisasi.
Aksi ini diinisiasi sebagai bentuk solidaritas mahasiswa serta upaya untuk terus mengawal proses penegakan keadilan bagi almarhum. Dalam suasana hening, peserta aksi menyalakan lilin, mendengarkan lantunan biola, menyampaikan orasi dan puisi, serta mengadakan doa bersama yang ditutup dengan tabur bunga di depan foto mendiang.

Koordinator Aliansi Mahasiswa FEB Menggugat, Zidan Al-Zakri (Manajemen ’23), mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan simbol komitmen mahasiswa untuk terus mendukung jalannya proses hukum. Ia berharap aksi ini dapat memberikan dorongan moral kepada pihak terkait agar keadilan bagi Pratama segera ditegakkan.
“Harapannya, aksi ini bisa mendukung proses yang sedang berjalan dan memberi dampak besar dalam mendorong bahwa keadilan itu layak diperjuangkan untuk Pratama,” ujar Zidan.
Ia jg menambahkan, bahwa aksi ini juga menjadi bentuk dukungan moral untuk keluarga almarhum.
“Semoga keluarga diberi kekuatan. Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak diam dan akan terus mengawal kasus ini,” tambahnya.
Aksi seribu lilin ini turut dihadiri mahasiswa lintas fakultas dan universitas, serta masyarakat umum. Berkumpul dengan satu tujuan, menyalakan harapan atas keadilan dan menolak segala bentuk kekerasan di lingkungan kampus.