teknokra.co: Dampak virus Corona pengangguran diprediksi mencapai 13 juta orang. Sudah dipastikan untuk mendapatkan pekerjaan perlu persaingan yang berat. Ironinya lulusan S1 di Indonesia memiliki gaji rata-rata hanya 3 juta perbulan, apalagi guru honorer pasti lebih kecil dari itu. Gaji guru baru jauh dibawah gaji karyawan gudang toko grosir yang hanya lulusan SMA. Jalan keluar dari masalah tersebut adalah dengan berbisnis.
Hal tersebut disampaikan Fajar Thomas Agatha dalam webinar bertajuk “Peluang dan Tantangan Berwirausaha dalam Era New Normal” ini diadakan oleh Forum Komunikasi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Forkom PGPAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) pada Sabtu (22/08). Thomas juga mengatakan untuk menjadi seorang pebisnis tidak memerlukan banyak syarat dan berpotensi besar untuk meraup penghasilan yang menjanjikan.
“Inti dalam berbisnis yaitu cari mentor, cari komunitasnya, liat peluang disekitar, mulai dengan menjual produk laris, manfaatkan HP dan medsos untuk jualan, serta istiqomah sampai berhasil,” ujarnya.
Ketua Pelaksana, Aji Wijaya Ridwan Putra (PGPAUD ’19) mengatakan terdapat berbagai peluang dan tantangan berbisnis di era new normal. “Pada era new normal seperti sekarang ini pasti terdapat berbagai macam peluang dan tantangan dalam berwirausaha. Karenanya webinar ini cocok dengan masalah yang ada sekarang ini,” ujarnya.
Salah satu peserta, Amelia Divera (PG PAUD ’18) mengatakan webinar tersebut memotivasi untuk tetap berusaha walaupun dalam keadaan sulit. “Kita bisa tetap membuka usaha walau dirumah aja. Dan melatih kepekaan kita dalam melihat peluang usaha dalam pandemi ini,” ucapnya.
Penulis: Agnia Nur Annisa
