Berdonasi Menyenangkan Lewat Fun Climbing

Tuti Nurkomariyah
238 dibaca
Tuti Nurkomariyah
Tuti Nurkomariyah

Rabu (28/9/2016), Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Lampung (Mapala Unila) mengadakan kegiatan Fun Climbing di depan Grha Kemahasiswaan. Acara yang dilaksanakan selama lima hari sejak Senin dan berakhir Jumat dimulai dari pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Bagi peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini cukup dengan biaya registrasi sebesar Rp 5.000. Tak hanya akan merasakan sensasi memanjat yang menyenangkan, lewat acara ini peserta juga diajak berdonasi untuk korban bencana banjir di Garut Jawa Barat lewat biaya regristasi yang telah dikeluarkan.

Kegiatan tersebut diadakan untuk menarik minat mahasiswa dalam berpartisipasi membantu korban bencana. “Biasanya dalam penggalangan dana kan banyak tuh yang minta donasi pake kardus di deket lampu merah, nah itukan istilahnya orang hanya kasih doang cuma-cuma, nah dengan adanya Fun Climbing, peserta ngga cuma berdonasi tapi juga bisa merasakan Fun Climbing,” jelas Ketua Umum Mapala Hanni Meilani. Mahasiswi Ilmu Komunikasi ’12 ini juga menambahkan, Mapala Unila yang tergabung dengan Mapala se-Indonesia akan selalu siap membantu jika ada bencana alam yang terjadi.

Sebelumnya, Mapala Unila mengetahui bencana tersebut melalui grup media sosial Mapala se-Indonesia. “Karena basic kami juga dilatih untuk rescue (penyelamatan), kami juga belajar materi SAR,” ujar Hanni. Namun, tambahnya, pada kesempatan kali ini, Mapala Unila hanya diminta untuk menggalang dana. “Relawan disana juga sudah cukup, jadi kita hanya menggalang dana,” terangnya.

“Awalnya, Fun Climbing ini untuk para peserta Open Recruitment, terus kita berpikir kenapa nggak kita manfaatin buat menggalang dana,” jelas Hanni. Hanni juga mengajak para peserta Open Recruitment dalam Fun Climbing ini.

“Sekarang, baru terkumpul kurang lebih Rp.4.000.000 dan akan segera kami kirim ke post Mapala disana,” jelas Hanni. Donasi yang terkumpul nantinya akan dibelikan kebutuhan sandang, pangan dan perlengkapan rumah tangga untuk korban bencana. Informasi Mapala yang diterima saat ini, setelah sesi pencarian korban, dilanjutkan dengan sesi penanggulangan pengangkutan material tanah (lumpur) yang juga memerlukan banyak orang. “Untuk relawan penanggulangan, bagi yang mau ikut bisa konfirmasi ke kita dulu. Nanti kita akan konfirmasi dengan pihak sana. Masih butuh atau nggak-nya?” ujar Hanni.

Hanni berharap dengan adanya kegiatan ini, Mapala bisa menjadi media untuk membantu korban bencana alam. “Sebelumnya, kami juga sering mengirim relawan kaya pas bencana gunung Sinabung, Tulangbawang,” tutup Hanni.

 

Laporan: Kalista Setiawan

Editor: Yola Septika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − eighteen =