Budi Kurniawan: Debat Tak Berdampak pada Elektabilitas Calon

Foto: Faiza Ukhti Annisa
250 dibaca
Foto: Faiza Ukhti Annisa
Foto: Faiza Ukhti Annisa

teknokra.co: Dalam rangka memperkenalkan calon presiden dan wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung, panitia khusus (pansus) pemilihan raya adakan debat kandidat, Senin (28/3) di belakang Rektorat Unila.Acara dengan jargon “Pemira 2016, Damai” ini mempertemukan kedua pasang calon dalam beberapa sesi pertanyaan, dan debat di depan para panelis dan mahasiswa. Calon nomor satu ialah Ahmad Nur Hidayat (FH ’12) dan Salma Faizah Ammatullah (FKIP ’13), sedangkan calon nomor dua, Ahmad Naufal A. Caya (FISIP ’14) dan Baidowi (FKIP ’12).

Muhammad Fauzul (FH’14), ketua Pansus mengatakan bahwa mahasiswa cukup antusias menyambut debat kandidat ini. “Debat kandidat ini sangat dahsyat karena partisipasi mahasiswa yang ramai,” ungkapnya. Ia meyakini bahwa partisipasi aktif, dan sikap kooperatif dari para calon dapat menghadirkan pemira yang baik nantinya.

Sedikit berbeda dengan Fauzul, Rizky Fitria Sari (Sosiologi’13) mengaku cukup senang dengan Pemira tahun ini. Baru kali ini ia dapat mengikuti pemira, sebab tahun-tahun sebelumnya beberapa kali diwarnai dengan aklamasi. Namun ia memenyayangkan mahasiwa yang datang sebagian besar merupakan pendukung dari kedua pasang calon.

Sedangkan Budi Kurniawan, panelis sekaligus dosen jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila, mengatakan jawaban yang didapat dari debat kandidat untuk mengatasi permasalahan di Unila masih normatif. Debat kandidat juga tidak berdampak pada pilihan mahasiswa, “Kalau saya yang jadi mahasiswa saya tidak akan memilih karena debat tadi, misal saya aktivis LDK atau HMI jadi saya akan memilih golongan saya. Memang seperti itu mahasiswa kita,” ujarnya.

 

Laporan: Faiza Ukhti Annisa

Editor: Wawan Taryanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 − 2 =