Teknokra.co : Terdengar suara sapu mengisi kesunyian, lalu api menyala di tengah kegelapan. Sejenak, suara tabuh gendang mulai menggema, terompet dan serdam berbunyi. Teriakan dan gerakan membuat suasana semakin hangat. Itulah yang dirasakan saat menyaksikan pertunjukan seni teater bertajuk “Ritual of Biha”, persembahan karya seni pentas teater dari Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung (Unila) di pelataran belakang gedung Graha Kemahasiswaan Unila pada Selasa,(10/12).
Teater bertajuk “Ritual of Biha” digelar secara terbuka dengan mengusung latar tempat yang membelakangi pepohonan. Ahmad Habib Panglima (Hukum Pidana’21), selaku Pimpinan Produksi mengungkapkan, pemilihan tempat dilakukan berdasarkan riset pecahayaan dari tim artistik yang dianggap sangat mendukung.
“Kami mengambil panggung yang outdoor, apalagi pencahayaan yang dari tim artistik coba lakukan juga sangat mendukung,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bahwa proses latihan dilakukan secara terbuka sehingga sering kali tertunda karena perubahan cuaca yang dianggap berubah-ubah.
“Karena latihannya outdoor, maka kendala utamanya adalah cuaca. Kebetulan cuaca tidak dapat diprediksi, kadang panas dan bisa juga hujan, ” tambahnya.
Yulizar Lubay selaku Dramaturg juga ikut menanggapi, bahwa keberadaan pepohonan di lokasi pertunjukan dianggap mirip dengan daerah Biha, Pesisir Barat, Lampung.
“Alasan memilih tempat ini karena menyesuaikan tempat yang kebetulan Biha,” ujarnya.
Ia menyatakan, bahwa pertunjukan seni teater itu dilaksanakan sebagai bentuk afirmasi dan negasi agar manusia memahami bahwa setiap tindakan ada sebab-akibat. Menurutnya, pertunjukan teater tersebut adalah refleksi bagi generasi muda untuk bersilaturahmi dengan tradisi Lampung.
“Pertunjukan teater adalah bentuk afirmasi dan negasi. Pertunjukan teater ini juga adalah refleksi bagi generasi muda untuk bersilaturahmi dengan tradisi Lampung,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan harapannya, Universitas Lampung bisa menghargai Seni Budaya dan Kearifan Lokal Lampung, serta mendukung mahasiswa untuk berkarya di bidang apapun terutama kesenian.
“Harapannya, Unila bisa menghargai seni dan budaya, menghargai kreativitas mahasiswa, dan menghargai ilmu pengetahuan. Semoga Unila sunguh-sungguh mendukung Mahasiswa di bidang apapun terutama kesenian. Apalagi UKMBS adalah jantung keseniannya Unila, ” pungkasnya.