teknokra.com: Himepa (Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan) FEB (Fakultas Ekonomi Pembangunan) Universitas Lampung mengadakan webinar dengan tema “How To Make An Awesome Paper and Deliver A Great Presentation” melalui Zoom Meeting, pada Sabtu (19/06).
Kevin Joan, selaku pemateri menyampaikan materi tentang tata cara penulisan karya tulis ilmiah. Ia berujar bahwa secara umum yang disebut karya tulis ilmiah adalah permasalahan dan solusi, kemudian terbagi lagi menjadi dua, yaitu esai dan paper.
“Dalam memahami KTI (Karya Tulis Ilmiah), yang menjadi landasan awalnya adalah tinjauan pustaka dan empiris, metode penelitian penulisan, permasalahan yang ingin diselesaikan, dan solusi yang merupakan ujung tombak dari karya tulis ilmiah,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa hal yang paling penting dari sebuah karya tulis ilmiah adalah originalitas. Garis start dalam pembuatan esai ataupun KTI terdapat sembilan hal yang dapat dilakukan yaitu analisis pertanyaan umum dan spesifik dari tema, melakukan preliminiary research topic, susun ide berdasarkan preliminiary research, membuat outline, melakukan deep research, menulis karya ilmiah, membuat referensi, proofread dan evaluasi, dan meminta masukan dosen pembimbing.
“Pengalaman saya, ada tiga yang sering dilombakan atau dimenangkan untuk karya ilmiah, mulai dari public policy atau kebijakan umum, aplikasi, ataupun social atau science project,” ungkapnya.
Ia menyebutkan untuk kerangka KTI terdiri dari bab 1 (latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian/penulisan), bab 2 (tinjauan pustaka, tinjauan empiris, dan kerangka pemikiran), bab 3 (metode penelitian/penulisan), bab 4 (penjelasan gagasan, mekanisme, dan para pihak yang terlibat, serta implikasi dari gagasan), dan bab 5 (simpulan dan saran).
“Cara menyempurnakan tulisan ialah dengan mencari dosen pembimbing, proof-read tulisan berkali-kali, meminta tanggapan teman positif dan dosen pebimbing,” ujarnya.
Pemateri lainnya, Dimas Putra Adzie mengatakan bahwa dalam menyampaikan sebuah presentasi diharuskan membuka dengan sesuatu yang menarik dan faktual, misalnya dengan bertanya kepada audience atau membuka dengan data dan fakta lapangan berdasarkan sumber terpercaya.
“Bisa juga kita membuka presentasi dengan cerita relevan yang berhubungan dengan topik paper, atau kalian bisa juga membuka dengan kombinasi antara fakta dan pertanyaan, dan gak kalah penting juga ditahap opening harus memerhatikan gesture, mimik wajah, suasana yang mendukung argumen, kontak mata, posisi senyum, badan tegap, dan pakaian yang professional,” katanya.
Ia mengatakan bahwa harus memahami flow dari presentasi dan merangkainya menjadi sebuah cerita yang utuh dan padat. Ia menambahkan juga agar berlatih presentasi selama 50 kali di depan cermin dan di depan senior yang berkompenten dan nantinya akan terdapat perbedaan yang sangat jauh ketika waktu pertama kali berlatih.
“PPT (Powerpoint) itu membantu dalam memvisualisasikan ide kita, sejatinya gak perlu banyak tulisan, gak boleh lebih dari sepuluh slide, memakai font yang formal, dan konsisten terhadap warna slide supaya esensi dari informasinya tersampaikan,” ujarnya.
Ia pun berpesan bahwa sangat disayangkan jika para mahasiswa tidak memaksimalkan waktu di bangku kuliah. Ketika didunia kerja tidak dipertanyakan mengenai nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) maupun jumlah gelar.
“Ketika di dunia kerja yang akan ditanya mengenai pengalaman magang, organisasi, dan hal-hal tersebut yang menjadi matters kedepannya. Dalam konteks ini, konsistensi dan komitmen itu sangat penting, harus disertai dengan usaha dan kerja keras,” pungkasnya.
Penulis: Mita Nurfadhila