Teknokra.co : Forum Aksi Kamisan Lampung melakukan konsolidasi lanjutan di Balai Rektorat Universitas Lampung (Unila) pada Rabu, (19/3). Aksi ini dilakukan sebagai unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikemas dalam aksi Kamisan dengan tema “Kembalikan Militer ke Barak”.
Konsolidasi ini dihadiri oleh Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID), Solidaritas Perempuan (SP) Sebay, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela), dan BEM Fakultas Hukum (FH) Unila.
Romzy Rosyid Mahri (Hukum’22) selaku Koordinator Lapangan menyampaikan bahwa aksi akan dilakukan secara simbolik tanpa membawa poin tuntutan.
“Karena ini aksi Kamisan, maka tidak ada tuntutan. Kami hanya akan melakukan dalam bentuk orasi. Meluapkan bentuk emosi kita terhadap ingin disahkannya RUU TNI yang akan dilakukan di rapat paripurna hari kamis,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan upaya mencari peserta aksi Kamisan dengan cara menyebarluaskan pamflet di setiap media sosial peserta yang hadir dalam konsolidasi.
“Dari kawan-kawan yang hadir di konsolidasi pada hari ini mungkin akan serentak memimpin di media sosial masing-masing lembaga,” jelasnya.
Romzy berharap RUU TNI tidak akan disahkan lantaran dianggap bahwa Indonesia kembali ke orde baru.
“Harapannya RUU TNI tidak disahkan karena kita akan kembali ke orde baru. Kita akan terus perjuangkan penolakan RRU TNI,” harapnya.
Haykal Rasyid, selaku peserta konsolidasi juga berharap aksi Kamisan berjalan sesuai dengan kesepakatan yang dibahas dalam Konsolidasi.
“Harapannya aksi berjalan sesuai dengan kesepakatan di Konsolidasi,” harapnya.
Berdasarkan hasil keputusan konsolidasi lanjutan, Forum Aksi Kamisan Lampung melakukan aksi simbolik di depan Kantor DPRD Lampung pada pukul 15.00 WIB, 20 Maret 2025 dengan serentak mengenakan pakaian serba hitam.
