Mahusa Unila Buka Jalur Lintas Gunung Katopasa dan Kondoruang

Foto : Mahusa Unila
443 dibaca

Teknokra.co : Mahasiswa Fakultas Hukum Sayangi Alam Universitas Lampung (Mahusa Unila) telah melaksanakan ekspedisi tapak jejak di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah pada Kamis-Senin, (1-19/8). Kegiatan ini dimulai dari Desa Mire sebagai titik mulai pendakian ke puncak gunung Katopasa, kemudian melakukan buka jalur lintas Puncak Katopasa 2.865 Mdpl, menuju puncak Kondorung 2.870 Mdpl, dan selesai di desa Linte Tua gunung Kondoruang.

Pendakian terlaksana selama 19 hari ini, dengan diwakili tiga kru Mahusa, yakni Sandy Komara Tungga, Idza Aradha dan Ardian Fahrulianto.

Idza Aradha (Ilmu Hukum) menyampaikan, bahwa ekspedisi telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dengan pendakian sekitar 50 Km.

“Meskipun jarak tempuh perjalanan pendakian cukup jauh hingga kurang lebih 50 Km dengan medan yang cukup terjal dan vegetasi merupakan hutan tropis yang dipenuhi dengan lumut dan bebatuan, namun berhasil kita lewati,” katanya.

Idza mengungkap, bahwa ekspedisi ini juga tidak luput dari kendala dan tantangan, salah satunya saat membuka jalur, tim sempat hilang kontak selama enam hari.

“Tim Bankom (Bantuan Komunikasi) yang berjaga di bawah, sehingga menimbulkan kekhawatiran selama 6 hari, hal ini dikarenakan vegetasi yang sangat lebat dan lokasi antara tim ekspedisi dan Bankom terlampau jauh sehingga memerlukan perangkat yang lebih besar untuk menangkap sinyal HT dari tim ekspedisi,” katanya.

Foto : Mahusa Unila

Selama perjalanan, Mahusa juga memperhatikan keanekaragaman hayati yang ada di jalur perlintasan. Ada beberapa temuan seperti hewan anoa, burung nuri, dan tumbuhan kantong semar, pohon gaharu, pohon damar, dan masih banyak lagi.

Dalam pembukaan jalur pendakian lintas Katopasa ke puncak Kondoruang selama 10 hari perjalanan, pembukaan jalur menghasilkan 13 pos dan 3 titik air. Meskipun terdapat titik air, tim sempat mengaplikasikan mode survival dengan memeras air lumut untuk memasak nasi, mengambil air rotan, dan air kantong semar untuk dikonsumsi. Tak hanya itu, tim juga mengambil umbut pinang yang ditemui untuk diolah menjadi sayur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 + 15 =