Minta Tambahan Waktu Pemira FKIP Jadi Ricuh

Foto: Arif Sabarudin
249 dibaca
Foto: Arif Sabarudin
Foto: Arif Sabarudin

teknokra.co: Kisruh yang sempat terjadi saat Pemilihan Raya (Pemira) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Rabu (30/03/16) lalu, ternyata diakibatkan oleh gugatan salah seorang tim sukses Pansus universitas yang meminta penambahan waktu. Adanya gugatan tersebut dikarenakan seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan Musik menghadiri seminar. Oknum tersebut menganggap Pansus membatasi hak mahasiswa yang hendak memilih.

Ketua Pansus FKIP, Zulkarnaim (FKIP Geografi ‘15) mengaku sudah melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa di prodi tersebut. Pihaknya mengaku mendapat informasi bahwa seminar akan berakhir usai zuhur, hingga dapat menutup Pemira pukul 3 sore. Kenyataannya, seminar berakhir tidak sesuai jadwal, sehingga mahasiswa tak dapat memilih. Meski mendapat desakan, Pansus tetap tidak menambah waktu untuk pemilihan.

Keributan tak terhindarkan, emosi mahasiswa mencapai puncak hingga harus dibantu Satpam untuk melerai keributan. Kotak suara sampai harus diamankan ke lantai tiga gedung L, Pascasarjana, FKIP. Penghitungan suara yang harusnya dimulai pukul 3 sore  pun harus ditunda.

“Kedepanya Pansus FKIP Unila akan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dan evaluasi agar tidak  terjadi kejadian serupa,” ujar Zulkarnaim.

Keributan yang terjadi saat itu sampai membuat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni datang. Prof. Karomani sempat mengawasi langsung kegiatan penghitungan suara yang juga dipantau oleh beberapa polisi.

Gubernur BEM FKIP terpilih, Herwin Saputra (FKIP Fisika ‘13) mengaku tidak tertarik menanggapi kisruh yang terjadi. Menurutnya, kekisruhan yang terjadi bukan karena Pemira FKIP tetapi Pemira untuk Capres dan Cawapres. Oknum yang terlibat dalam kekisruhan juga bukan murni mahasiswa FKIP. “Saya menanggapinya biasa saja karena memang sudah tradisi dari tahun ke tahun,” ungkapnya santai.

Muhamad Bimo Sakti (FKIP PPKn 14) selaku anggota DPM aklamasi tahun ini amat menyayangkan kisruh yang terjadi saat itu. “Saya harap untuk Pemira kedepan penguatan-penguatan cara berfikir perlu ditingkatkan dan pihak universitas lebih mengontrol lagi,” ujarnya.

Oleh: Arif S.

Editor : Ayu Yuni A.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − eighteen =