Pengamatan 1 Syawal 1446 Hijriah: Hilal Tidak Terlihat

Foto : Teknokra/ Andre Sumanto
51 dibaca

Teknokra.co : Tim Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera Lampung (OAIL Itera) melakukan pengamatan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS), Taman Alat Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) Itera pada Sabtu (29/03). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh tim OAIL sejak sekitar pukul 17.00 WIB menghasilkan keputusan bahwa hilal tidak terlihat.

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh staff OAIL, yaitu Aditya Abdilah Yusuf. Ia mengatakan bahwa bulan terbenam mendahului matahari sehingga ketinggian bulan ialah -2,5 derajat.

“Hasil pengamatan kami adalah hilal tidak terlihat, sesuai dengan prediksi bahwa bulan akan terbenam terlebih dahulu daripada matahari, ketika matahari tenggelam, maka ketinggian bulan adalah minus dua setengah derajat,” ujarnya.

Aditya juga menyampaikan adanya istikmal, yakni tambahan satu hari supaya bulan puasa genap selama tiga puluh hari.

“Kemungkinan besar akan ada tambahan satu hari atau istikmal sehingga hari raya lebaran tepat pada tiga puluh satu Maret,” tambahnya.

Selaras dengan Aditya, Muhammad Tarmin Abdullah, selaku pengamat dari salah satu Ormas Islam di Lampung ikut memberikan penjelasan. Berdasarkan hasil perhitungan timnya, ketinggian bulan ialah -2 derajat dan sudut elongasinya adalah +1 derajat.

Namun, berdasarkan standar dari kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) disebutkan bahwa ketinggian bulan minimal 3 derajat dan sudut elongasinya minimal 6,4 derajat. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa hilal tidak terlihat.

“Berdasarkan perhitungan kami, tinggi bulan adalah -2 derajat dan elongasinya adalah +1 derajat, sedangkan berdasarkan standar yang sudah disepakati oleh negara kita, ketinggian bulan minimal 3 derajat dan sudut elongasinya minimal 6,4 derajat. Hari ini belum memenuhi kedua kriteria tersebut sehingga dipastikan besok masih belum Idul Fitri,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa pengamatan hilal dilakukan atas dasar kaidah Islam.

“Kami melakukan hilal hari ini untuk memastikan bahwasannya dalam kaidah Islam, pada tanggal 29 Maret akan dilakukan Rukyat untuk memastikan jika hilal terlihat, besok kami tidak puasa dan merayakan idul Fitri, jika tidak terlihat maka akan ada istikmal atau puasa disempurnakan tiga puluh hari,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 − six =