Prodi D3 Perpustakaan Adakan Kuliah Umum, Ekosistem Inovasi dan Social Enterpreneurship

390 dibaca

teknokra.com: Program Studi (Prodi) D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila adakan kuliah umum dengan tajuk “Ekosistem Inovasi dan Sosial Enterprenuership di Bidang Kepustakawanan”. Terdapat dua materi yang disampaikan dalam kegiatan ini yaitu Jaringan dan Peran Strategis Pengelola Informasi dalam Membangun Kewirausahaan Sosial serta Daya Baca dan Penguatan di Ruang Publik.

Materi pertama disampaikan oleh Farli Elnumari, Manager Knowledge Center Daniel S.Lev Law Library  serta Presiden ISIPII dan Sekjen IPI. Dalam kesempatan itu ia mengatakan ada tiga sektor yang berhubungan dengan kewirausahaan sosial yaitu public sector, private sector, dan voluntary sector. Yang jika ketiganya dikombinasikan menghasilkan konsep sosial entrepreneur, sehingga saling bersinggungan dengan kewirausahaan sosial.

“Secara teoritis pemahaman kewirausahaan sosial adalah pekerjaan yang ada di masyarakat, organisasi sukarela dan publik, serta perusahaan swasta yang bekerja tidak hanya mencari keuntungan namun memiliki tujuan. Serta mampu mengenali permasalahan sosial yang ada dilingkungannya dan mencari solusinya,” ungkapnya.

Sedangkan dalam materi kedua, Wien Muldian yang merupakan Ketua Umum Perkumpulan Literasi Indonesia dan Founder Perpustakaan BacaDiTebet & Ketua ISIPII mengungkapkan bahwa melalui internet, ceramah, buku cetak maupun buku teks digital yang telah  dibaca dapat membangun kapasitas dan daya literasi seseorang.

“Daya baca adalah kemampuan mengakses, memahami, mengolah, menggunakan sebuah pengetahuan dan informasi yang dipilih secara cerdas. Sehingga dapat diartikan bagaimana daya literasi dapat menindak lanjuti daya baca kita, jadi bukan hanya sekedar membaca banyak buku namun tidak ada interpensi yang didapat.” Jelasnya.

Vira Ayu Safila (D3 Perpustakaan’19) selaku peserta dalam kuliah umum mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan oleh pembicara sangat berhubungan dengan kehidupannya.

”Yang relate di hidup aku, berkaitan dengan taman baca masyarakat yang dibuat oleh komunitas-komunitas. Bahwa sejatinya jika taman baca itu semakin besar, sudah seharusnya bantu dikelola oleh pemerintah. Di lingkungan taman baca juga seharusnya menjadi tempat yang bukan sekadar membaca saja.” Ungkapnya.

Vira menambahkan setelah mengikuti acara ini ia mulai tertarik untuk membuat suatu projek terkait sosial entrepreneurship misalnya Bacaditebet yaitu gabungan dari rumah makan dan perpustakaan yang menyediakan tempat kebebasan berkarya.

Penulis : Tiya Riyanti

Penyunting : Sandra Puspita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − nine =