Suarakan Kemerdekaan Palestina, LDK Unila Lakukan Aksi

Foto : Teknokra/ Chelsea Ester
46 dibaca

Teknokra.co : Aksi demo yang diusung oleh seluruh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Lampung (Unila) mengangkat kembali isu tentang kemerdekaan Palestina. Aksi ini diselenggarakan di bundaran Unila pada Jumat, (10/10).

Sejumlah mahasiswa Unila turut serta meramaikan aksi ini. Salah satunya, Lutfia Zakiya (Ilmu Hukum ’23) yang ikut berpartisipasi sebagai bentuk keberpihakan terhadap Palestina.

“Motivasi saya untuk mengikuti aksi ini pastinya sebagai bentuk keberpihakan bahwa kita tidak diam, karna diam berarti berpihak pada zionis, kita mau terus menyuarakan pembantaian yang terjadi di Gaza, Palestina,” ucapnya.

Ia menganggap bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai penyalur suara karena mahasiswa adalah Agent of Change dan Social Control. Pada posisi ini, mahasiswa dapat menjadi narahubung masyarakat ke pemerintah.

“Mahasiswa adalah Agent of Change dan social control. Social control itu adalah narahubung masyarakat ke pemerintah, mungkin kita merasa kita tidak bisa melakukan apa-apa padahal sebagai mahasiswa kita punya peran penting untuk menyampaikan aspirasi dan bersuara,” ungkapnya.

Ia berharap orang-orang yang telah berpartisipasi pada aksi ini menjadi sadar tentang genosida yang terjadi di Palestina. Isu ini dianggap telah merugikan banyak pihak dan merengut banyak nyawa warga yang tinggal di Palestina.

“Harapan aku setelah ikut aksi ini, tidak hanya aku dan orang-orang yang ada disini membuka mata dan sadar tentang apa yang terjadi di Palestina, karena Palestina sedang dijajah, sedang terjadi genosida. Ini bukan hanya tentang isu politik dan agama tapi ini adalah pembantaian dan genosida karena sodara kita, bukan hanya umat islam tapi berbagai macam umat yang ada di Palestina dijajah,” ujarnya.

Riyadh Rahmatullah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ’22) selaku ketua umum Birohmah dan koordinator lapangan juga memberikan pernyataan tentang aksi yang mereka laksanakan. Fenomena Thufanul Aqsa menjadi kilas balik alasan aksi ini. Fenomena ini adalah penamaan operasi militer besar yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina terhadap Israel. Perjuangan akan terus dilakukan hingga dititik kemerdekaan Palestina.

“Kami memperingati fenomena Thufanul Aqsa, aksi ini sudah berjalan 2 tahun. Ini sebuah perlawanan dari Gaza untuk melawan genosida, fenomena ini dapat menjadi kekuatan untuk kita bahwa sebenarnya Gaza Palestina itu masih ada. Artinya masih ada perjuangan untuk merdeka. Kemudian ada juga fenomena bahwa Gaza sudah mengalami gencatan senjata, dari gencatan senjata itu artinya tidak berhenti,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa kronologi aksi ini juga berasal dari perintah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se-Indonesia untuk mengadakan aksi. Kemudian puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 12 mendatang, di Jakarta.

“Kronologi aksi pada hari ini sebenarnya tuntutan atau perintah dari FSLDK atau sebuah forum lembaga dakwah se-Indonesia yang menghimbau untuk LDK atau biasanya disebut Birohma mengadakan aksi. Kemdian puncaknya ada ditanggal 12, kami akan berkumpul untuk melaksanakan aksi di Jakarta dari seluruh teman-teman yang masih peduli dengan mahasiswa,” ungkapnya.

Ia berharap orasi yang telah disampaikan bukan hanya partisipasi seremonial namun, dapat menggerakan teman-teman Unila untuk sadar dan peduli tentang isu Palestina.

Harapannya dengan adanya aksi ini, sebuah orasi yang diampaikan tidak hanya sebagai formalitas tapi sebagai pengaruh kepada temen-temen semua untuk menyadari isu saudara-saudara kita yang di Palestina bahwa perjuangan mereka belum selesai,” pungkasnya

Exit mobile version