Kampus  

Tidak Hanya Buka Puasa Bersama, WR 3 Adakan Diskusi di Kafe Terkait Ketiadaan BEM-U dan DPM U

Kegiatan Buka Puasa Bersama Wakil Rektor 3 dengan para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni fakultas, Ketua dan wakil BEM Fakultas serta Ketua DPM Fakultas di Wood Stairs Cafe pada Senin,(18/04).
477 dibaca

Teknokra.co: Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengadakan acara buka puasa bersama  khusus untuk para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas, Ketua dan Wakil BEM Fakultas dan Ketua DPM Fakultas di Universitas Lampung (Unila). Kegiatan buka puasa bersama tersebut dilaksanakan di Wood Stairs Cafe, Kecamatan Way halim, Bandar Lampung pada Senin,(18/4).

Berdasarkan keterangan dari Ketua BEM Fakultas Pertanian Tahun 2021, Muhammad Robbi Wichaksono (Perikanan’18) bahwa  acara buka bersama tersebut bukan hanya sekedar meningkatkan tali silahturahmi di bulan suci Ramadan. Pada kegiatan ini terdapat diskusi serta pembahasan terkait menindaklanjuti ketidakberadaan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) tingkat Universitas Lampung.

“Jadi kali ini kegiatannya  “Buka Bersama” (Sambil menggerakkan tangan tanda kutip) Karena di undangannya kami diminta untuk menghadiri undangan acaranya pihak WR 3 (Wakil Rektor 3), yaitu buka bersama dan silahturahmi. Tetapi disitu ada diskusi juga yang membahas terkait masalah tanpa keberadaan BEM sama DPM tingkat Universitas,”ujarnya.

Lebih lanjut, menurutnya terdapat banyak hal yang menjadi  tanda tanya terhadap acara buka bersama tersebut, seperti tujuan undangan, tempat, serta waktu acara yang menurutnya hal tersebut merupakan sebuah benang merah.

“Yang menjadi benang merahnya itu kenapa yang diundang hanya BEM dan DPM tingkat fakultas, kenapa tidak dengan UKM tingkat universitas, kenapa hanya 3 ini dan permasalahan yang saya sampaikan ke forum juga kenapa acara ini dilakukan di Cafe, tidak disekitaran kampus saja?”herannya.

Menurut Robbi pembahasan terkait BEM dan DPM tingkat universitas lebih baik dilakukan di wilayah kampus.

“Alangkah lebih baiknya acara ini dilakukan di kampus, bukan di acara seperti ini. Karena kalo di kampus kan lebih etis,”ungkapnya.

Selain itu, Robbi mengungkapkan bahwa ia tidak mendapatkan jawaban dari pihak Wakil Rektor 3, ketika menanyakan terkait alasan diadakan acara.

“Juga kenapa acara ini dilakukan setelah adanya pengiriman papan bunga? Hal itu sudah saya tanyakan pada pihak Wakil Rektor 3. Namun beliau tidak menjawab pertanyaan yang sesuai dengan apa yang ditanyakan dan hanya berkata jika pertanyaan tersebut akan dijawab di pertemuan selanjutnya,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa permasalahan yang telah disampaikan kepada pihak Wakil Rektor 3 untuk dapat ditindak lanjuti. Karena menurutnya tanpa adanya keberadaan BEM  dan DPM Universitas, BEM dan DPM Fakultas tidak bisa mengadvokasi permasalahan yang ada di tingkat Fakultas kepada tingkat Rektorat.

Kemudian ia juga berharap banyak, setelah acara ini akan terjadinya momentum untuk tindak lanjut dari pembentukan BEM dan DPM tingkat Universitas Lampung.

Sedangkan menurut Ahmad Ridwan (Pendidikan Sejarah’19), ia mengatakan bahwa inti acara buka bersama ini sebagai bentuk sharing dan kepedulian yang dilakukan oleh pihak Rektorat terkait demokrasi di Unila ke depannya.

“Yang jelas buka puasa bersama, terus hanya sekedar ngobrol bareng, sharing dengan mahasiswa terkait bagaimana tanggapan mahasiswa tentang demokrasi Unila dan juga tadi WR 3 (Wakil Rektor 3) , Prof. Yul sempat menanyakan bagaimana harapan dan aspirasi mahasiswa untuk demokrasi Unila ke depannya. Jelasnya di sini esensi dari Rektorat atau WR 3 (Wakil Rektor 3) begitu, ada sebuah kepedulian tentang bagaimana Unila ini mau dibawa ke depannya,”  ungkapnya.

Ia juga menambahkan yang telah disampaikan pada acara tersebut bahwa kegiatan buka bersama ini tidak hanya dilakukan saat ini saja. Selanjutnya akan terus ada di momentum dan tempat yang berbeda.

Ia merasa yakin dan juga beranggapan bahwa acara  tersebut tidak ada niatan lain selain buka puasa bersama. Lalu menurutnya, dengan hadirnya pihak Rektorat di acara buka bersama merupakan pertanda jika tidak ada masalah pada demokrasi Unila.

“Kalo esensi WR 3 (Wakil Rektor 3) dan timnya itu ada di sini, menandakan kalo demokrasi Unila itu baik-baik saja, dan saya rasa tidak ada hal lain karena labelisasi undangannya adalah mengadakan buka puasa bersama, tidak ada niat lain.” Pungkasnya.

Adapun saat reporter Teknokra menemui Prof. Yulianto, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, ia menolak memberikan keterangan.

Penulis : Sepbrina Larasati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eight + 3 =