Unila Laksanakan Pemira BEM U dan DPM U Tahun 2025

Suasana pelaksanaan Pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) di Fakultas Teknik (FT) Unila. Foto : Teknokra/ Daffa Falih Saputra
67 dibaca

Teknokra.co : Pelaksanaan Pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lampung (Unila) tahun 2025 telah dilakukan di delapan fakultas di Unila pada Selasa, (24/12).

Menjelang pergantian tahun, Unila kembali merayakan pesta demokrasi pemilihan BEM dengan dua paslon sebagai kandidat calon yakni 01 diisi oleh Muhammad Reza Pratama dan Risky Sanjaya, sementara 02 diisi Aditiya Putra Bayu dan Muhammad Reza Ananta.

Menurut Ahmad Zikri Ihsan (Teknik Geofisika’25), pemilihan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang menghalangi berjalannya acara.

“Kalau untuk kendala tidak ada, cuma karena partisipan yang cukup ramai sehingga agak lama mengantre,” ujarnya.

Terlepas dari kendala teknis, ia pun menuturkan bahwa proses memilih pasangan calon (paslon) pun berjalan dengan lancar tanpa ada intervensi dari pihak mana pun.

“Pilihan ini murni dari diri sendiri, karena sebelum nyoblos pun saya sudah melihat dari segi latar belakang dan lain-lainnya. Sehingga yang mana menurut saya cocok, itu yang saya pilih,” jawabnya.

Sementara itu, Kakasih Hati Ikhlas Atmakusuma (Manajemen ’24) mengatakan bahwa untuk di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sendiri tidak mengalami kendala baik secara teknis ataupun proses memilih.

“Dari saya pribadi tidak ada kendala dan berjalan aman,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa ia memilih berdasarkan hasil risetnya sendiri. Dengan mempertimbangkan visi dan misi yang di bawakan masing-masing paslon.

“Saya mempertimbangkan visi misi dan banyaknya isu yang beredar mengenai paslon,” tambahnya.

Tak hanya peserta, Panra U di Fakultas Pertanian (FP) yakni Muhammad Iksan Maliki (Pendidikan Sejarah ’23) pun menuturkan bahwa Pemira di FP berjalan lancar.

“Kalau dibandingkan dengan fakultas lain, penyelenggaraan pemira di sini masih stabil,” jawabnya.

Ia pun menjelaskan meskipun absensi yang berjalan dua kali yakni manual dan di-input data oleh panitia tetap tidak akan ada e-voting. 

“Kalau ya sistemnya sistem manual cuman ya itu kalau untuk absen ada absen pendataannya dari kayak online dan manualnya,” ungkapnya.

Pemira yang dilaksanakan di hari libur pun menjadi pertanyaan akan partisipasi mahasiswa, ia menjelaskan bahwa secara pribadi ia merasa cara yang tepat adalah mempromosikan kegiatan Pemira ini.

“Menurut saya, caranya adalah membujuk mereka untuk memilih. Mungkin dari pamflet-pamflet paslon, atau promosi, dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen − nine =