Unila Lepas 7.080 Mahasiswa KKN MBKM 2025

Foto : Teknokra/Asnia
97 dibaca

Teknokra.co : Universitas Lampung (Unila) secara resmi melepas 7.080 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Periode I Tahun 2025. Acara pelepasan dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Unila pada Jumat (3/1).

KKN MBKM akan berlangsung selama 40 hari, dengan mahasiswa tersebar di lima kabupaten utama di Provinsi Lampung dan sebagian di Provinsi Banten melalui kerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

Sebanyak 1.513 mahasiswa ditempatkan di Kabupaten Lampung Selatan yang tersebar di 15 kecamatan. Sementara itu, Kabupaten Lampung Tengah menerima 2.526 mahasiswa di 26 kecamatan, Kabupaten Lampung Utara 963 mahasiswa di 15 kecamatan, Kabupaten Tulang Bawang 1.256 mahasiswa di 15 kecamatan, dan Kabupaten Tulang Bawang Barat 749 mahasiswa di 9 kecamatan. Selain itu, 32 mahasiswa turut melaksanakan KKN di Provinsi Banten.

Program KKN MBKM ini bertujuan membantu menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat desa melalui program kerja yang mencakup stunting, digitalisasi administrasi, pengembangan usaha mikro, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan hasil pertanian, peternakan, dan perkebunan.

Sekretaris Sentra KKN Unila, Usman Raidar, menyebutkan bahwa musim hujan menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan program kerja mahasiswa. Namun, ia optimistis adaptasi dan pra-survei yang telah dilakukan mahasiswa dapat membantu mengatasi kendala tersebut.

“Mudah-mudahan peserta KKN ini sehat semua walaupun tantangan di musim hujan. Mereka bisa melaksanakan program kerjanya dengan baik walaupun tidak seratus persen,” harap Usman.

M. Barkah Ramdani (Pendidikan Sejarah’22) menyampaikan, bahwa kelompoknya telah mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk pelaksanaan program kerja. Meski demikian, ia mengakui bahwa jadwal yang berbenturan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) menjadi salah satu hambatan.

“Untuk hambatan persiapan KKN ini, jadwalnya bentrok dengan UAS. Jadi, kami harus menyesuaikan jadwal masing-masing agar tidak tabrakan,” jelas Barkah.

Hal serupa diungkapkan Fischa Anggraini (Pendidikan Tari’22). Ia mengungkapkan bahwa waktu persiapan dan koordinasi dengan teman kelompok menjadi tantangan tersendiri.

“Harapannya semoga KKN di desa, terutama desa saya di Panca Karsa Purna Jaya 2, bisa berjalan lancar tanpa hambatan, dan semua program kerja dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − 1 =