Tek-Online : Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) kini berwajah baru. Tak lagi sepi apalagi kumuh, Rusunawa kini ramai dengan celoteh-celoteh penghuni barunya.
Penghuninya juga bukan mahasiswa biasa, mereka adalah kumpulan mahasiswa pilihan. Ada 226 orang jumlahnya, mayoritasnya yang mendapat beasiswa bidik misi, sisanya mahasiswa yang menjadi atlet dan mahasiswa asing asal Madagaskar dan Vietnam.
Pagi-pagi seolah pemandangan biasa, antrian panjang untuk menggunakan kamar mandi. Namun tak dijadikan menjadi masalah serius bahkan dijadikan tempat untuk mengakrabkan diri dengan penghuni lainnya.
“Aku banyak kenal sama anak-anak sini pertamanya itu karena kan per 6 kamarnya di rusun itu ada 1 kamar mandi jadi setiap mandi atau ngantri ya kita ngobrol-ngobrol, trus lama-lama jadi akrab,” ujar Genta (Ilmu Pemerintahan ‘11).
Rusunawa pun kini tak hanya akrab dengan penghuni tetapnya. Namun juga mahasiswa umum yang hanya singgah disana, setiap siang kantin rusunawa ramai oleh mahasiswa-mahasiswa Unila lainnya. Jika malam pun Gedung yang dibangun sejak tahun 2005 ini ramai dengan mahasiswa Unila yang hanya ingin internetan gratis, karena di Rusunawa banyak titik hotspotnya.
“Disini itu sejuk tidak hanya pas buat ngobrol-ngobrol, tapi juga pas buat belajar,diskusi, ditambah juga ada layanan hotspotnya,“ kata Cahyo Wibowo salah seorang mahasiswa yang sering berkunjung. Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan 2011 ini pun menepis anggapan miring tentang Rusunawa. Menurutnya, orang yang menganggap Rusunawa kumuh adalah salah. Mereka hanya melihat Rusunawa dari luar bukan pengamatan langsung.
Namun ada juga yang mengeluhkan tentang Rusunawa, seringnya mati lampu membuat mereka tak konsentrasi dalam belajar. “Mahasiswa di sini mengeluhkan seringnya listrik di Rusun mati, tapi di lampu-lampu jalan hidup, jelas Gunawan salah satu mahasiswa bidik misi.
Rusunawa dan Peraturannya
Gedung yang mampu menampung 384 orang mahasiswa ini pun kini memiliki peraturan. Peraturan itu dibuat agar tidak terjadi pelanggaran. Hal yang paling utama adalah pelanggaran asusila. Untuk mencegah itu maka para penghuni dilarang pulang malam.
Jika sudah melebihi pukul sepuluh malam maka tak boleh ada yang keluar atau masuk Rusunawa. Lantai hunian perempuan dan laki-laki pun dibuat terpisah. Tak hanya itu setiap malam Jum’at diadakan rutin yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang beragama Islam di Rusunawa. Hal ini bertujuan untuk menambah keimanan dan ketakwaan.
Meski banyaknya peraturan di rusunawa Frisya Pendidikan Guru Sekolah Dasar ini tetap kerasan tinggal disana. Di rusunawa juga terdapat beberapa satpam yang bertugas menjaga keamanan. Sedangkan jika ada masalah atau keluhan maka bisa mengadu pada Forum Komunikasi (Forkom), terang Gunawan salah satu anggota Forkom.
Rusunawa Dulu, Kini dan Akan Datang
Gedung ini dibangun sejak tahun 2005, periode kepemimpinan Rektor Muhajir Utomo. Rencananya gedung ini diperuntukan untuk hunian mahasiswa baru angkatan 2008 namun baru dihuni pada tahun 2010 oleh mahasiswa yang mengikuti Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa. Atau sering disebut mahasiswa atlet.
Dulu jika menginjakkan kaki ke Rusunawa pasti terlihat rumput ilalang yang menjulang. Bahkan sampai tumbuh ke dalam gedung. Lampu-lampu, beberapa properti kaca, pegangan pintu dan almunium pun hilang (Tek-News No 97 Edisi 17-30 Januari 2009)
Namun kini tampak lebih berbeda, fasilitas rusunawa lebih lengkap. Perkamarnya disediakan dua kasur bertingkat, dua lemari pakaian dan empat meja belajar. Kamar mandi yang disediakan adalah 1 kamar mandi dengan tiga ruang, tiga shower mandi, 3 WC, dan tiga wastafel, perenam kamar. Tak hanya itu rusunawa pun kini menyediakan lapangan bulu tangkis dan futsal untuk para penghuni.
Pemandangan eksotis pun kini bisa diintip dari jendela Rusunawa. Jika memandang dari jendela kamar yang menghadap utara pasti terlihat lampu-lampu jalanan dan gedung-gedung yang menjulang di Kecamatan Rajabasa. Tapi jika mengintip dari arah selatan terasa berbeda sunyi dan sepi, karena pemandangan yang tampak di luar jendela hanya pemandangan pepohonan dan lapangan di Unila.
Dan sebentar lagi rusunawa akan ada penambahan gedung mengingat akan ada tambahan mahasiswa baru tahun depan. “Ini bukan rumor lagi, ini memang sudah rencana sejak awal, hal ini belum terealisasi dikarenakan, yang pertama, mahasiswa belum siap memenuhi kamar yang tersedia, yang kedua, kita sedang menunggu giliran,” jelas Manajer Yayasan Rusunawa Suarno Sadar. Giliran yang dimaksud olehnya adalah bahwa univeristas yang mimiliki mahasiswa bidik misi diberi jatah oleh pemerintah untuk membangun rusunawa.*Muhammad Faza