Opini  

Membangun Kebersamaan Propti

305 dibaca

1.-Membangun-Kebersamaan-Propti

teknokra.co: Pengumuman ujian nasional serempak di seluruh Indonesia merupakan babak baru bagi siswa. Ini menjadi langkah pertama mereka mengenal kehidupan yang lebih nyata alias ‘dunia kampus’.

Seleksi nasional yang diselenggarakan serempak di seluruh PTN menjaring mahasiswa yang akan duduk di bangku perkuliahan. Tidak dapat dipungkiri, dunia kampus memiliki daya tarik yang luar biasa. Lika-liku aktivitas dengan segudang prestasi dan masalahnya menjadi dinamika tersendiri.

Propti atau program orientasi perguruan tinggi merupakan kegiatan awal mahaiswa baru memasuki kampus secara formal dan legal. Propti akan memperkenalkan universitas dan fakultas secara menyeluruh kepada mahasiswa. Program ini juga sering disebut dengan Ospek−singkatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. Propti atau Ospek sesungguhnya memiliki peranan dan manfaat yang sa­ngat baik bagi mahasiswa baru, diantaranya mengenalkan lingkungan, sarana dan prasarana, kode etik yang dijalan­kan, hingga wawasan tentang tri dharma perguruan tinggi . Namun, tidak semua pihak memahami makna Propti atau Ospek terutama kalangan mahasiswa. Masih saja banyak mahasiswa yang menganggap bahwa propti ataupun ospek merupakan program dimana mereka dapat memperlakukan mahasiswa baru semaunya dengan dalih untuk saling mengangkrabkan. Hasilnya pun dapat ditebak.

Di dalam Propti terjadi kekerasan, intimidasi, ancaman, hingga jatuhnya korban yang seharusnya tidak terjadi jika semua memahami hakikat Propti. Setidaknya, ada empat program yang dapat  dijalankan dalam Propti yang mengedepankan wawasan, intelektual, dan sisi pendidikan. Program pertama dengan melakukan Karya Wisata Ilmiah atau Desa Binaan. Program ini dirangkai sedemikian rupa agar kakak tingkat dan mahasiswa baru lebih dekat. Dimana mahasiswa melakukan program sosial di suatu daerah dengan berkelompok dan menginap di rumah warga. Program ini dapat semakin mengeratkan hubungan kakak tingkat de­ngan mahasiswa baru dan membangun komunikasi dalam menyongsong masa perkuliahan.

Di sela-sela kegiatan, mahasiswa dapat diberikan penjelasan tentang tri dharma perguruan tinggi yang langsung di implementasikan pada karya wisata ilmiah tersebut. Pelestarian lingkungan de­ngan penanaman pohon bersama di lingkungan kampus juga dapat menjadi program yang dipilih. Kegiatan ini memiliki keunggulan, diantaranya komunikasi yang dibangun antara dosen dengan mahasiswa baru dan kakak tingkat dengan mahasiswa baru akan lebih intens. Hal ini dikarenakan mahasiswa tak hanya menanam pohon, melainkan seluruh orang yang terlibat pada program ini bertanggung jawab dengan pohon yang ditanamnya. Dengan begitu, setiap peserta diharuskan menjalin komunikasi yang baik dan dapat membagi waktu bersama merawat pohon yang ditanamnya. Aktivitas ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terutama bagi mahasiswa baru. Selain itu, lingkungan sekitar kampus akan semakin hijau karena tumbuh beragam pepohonan.

Program forum keluarga yang mengedepankan kegiatan bertatap wajah secara formal dengan mengadakan seminar  juga patut dipertimbangkan. Panitia dapat menghadirkan mahasiswa senior yang berprestasi untuk memotivasi mahasiswa baru agar lebih giat belajar sehingga mendapatkan prestasi yang gemilang.

Selanjutnya, dapat diadakan pelatihan yang menghadirkan mahasiswa sekaligus aktivis untuk memberikan gambaran tentang berorganisasi yang baik dan bermanfaat. Kombinasi antara materi kekeluargaan dan kreativitas yang tidak membosankan alias menyenangkan dapat dilakukan melalui kegiatan outbond. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengakrabkan mahasiswa baru dengan seluruh elemen kampus. Selain menye­nangkan, pos-pos yang dilalui mahasiswa baru akan memberikan wawasan. Dosen dan senior dapat dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

Komunikasi terbangun dan kekelurgaan pun didapatkan dengan hati riang. Itulah empat program yang setidaknya dapat dijalankan dalam Propti maupun Ospek dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan menghidupkan komunikasi. Kedepannya, mahasiswa diharapkan dapat menjalankan aktivitasnya se­suai dengan peraturan yang belaku di kampus tanpa ada masalah.

Oleh: Joko Budianto (Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Unila 2010)

Wakil Presiden BEM U KBM Unila 2014-2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 + one =