Ragam  

Intoleransi Sesama Pemeluk Agama Islam

256 dibaca

teknokra.co: Agama Islam sering kali disebut sebagai agama yang menjujung nilai-nilai toleransi. Akan tetapi karakterisasi tersebut tidak membuat Agama Islam kebal dari sikap intoleransi sesama pemeluk Islam.

Pada Mei 2019, Yola Septika (23) mengalami diskriminasi sesama pemeluk Agama Islam di salah satu Masjid di Jalan Ciputat Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. “Sejak kami mengambil wudhu, sudah diperhatikan marbot masjid. Dia duduk di depan pintu sambil mengahalangi jalan. Lalu meminta kami salat di gudang penyimpangan masjid. Padahal saya lihat kondisi di dalam masjid ada tempat sholat untuk perempuan dan tidak dalam proses renovasi,” jelasnya saat dihubingi melalui pesan whatsapp.

Pengalaman yang sama juga dirasakan Fuad Hasyim (23), salah satu santri di Pondok Darussaadah. Sikap intoleransi yang ia rasakan saat singgah di salah satu masjid yang disebut-sebut milik golongan tertentu. Saat selesai salat, ia melihat marbot masjid segera mengepel bekas tempat salatnya.

Pengalaman diskriminasi lain dialami Fitria Wulandari (25), salah satu perempuan yang menggunakan jilbab besar. Ia kerap kali mendapatkan ejekan sebagai simbol salah satu ormas dan partai tertentu. Pengalaman ini terjadi saat ia berjalan kaki menuju rumahnya. Tetangganya sedang mengadakan hajatan, seketika mereka bernyanyi sambil menyebut ia dengan sebutan ‘jaula’ dan ibu-ibu pengajian.

“Rasanya saya ingin menjerit, bilang jika model hijab itu beragam. Saya menggunakan jilbab besar bukan berarti saya mencerminkan identitas kelompok tertentu. Saya berhijab karena saya muslim dan karena Allah,” ungkapnya.

Kondisi ini mendapat tanggapan dari Direktur Kelompok Studi Kader (KLASIKA), Ahmad Mufid. Menurutnya sikap intoleransi adalah salah satu dampak adanya sistem nilai tertutup dalam sebuah kelompok.

“Sebenarnya perbedaan itu hal yang indah dan wajar, yang menjadi masalah itu ketika perbedaan tidak bisa dimaknai sebagai sebuah karunia dan berkah dari Tuhan. Kita harus bisa menebar cinta terhadap sesama, membangun kasih dan mewujudkan toleransi, baik seiman maupun yang berbeda keyakinan,”tuturnya.

Laporan Mitha Setiani Asih

Ilustrasi Dhea Putri Utami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve − 7 =