teknokra.co: Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Lampung (ABL) menggelar aksi sambut presiden, namun berakhir ricuh karena terjadi aksi dorong mahasiswa dengan pihak kepolisian. Koordinator Lapangan Aksi, Aan Kurniawan mengaku terkena pukulan oleh aparat.
“Adanya upaya penghalangan masa aksi dari khalayak umum oleh pihak kepolisian. Dengan melakukan aksi pemborderan melalui kendaraan yang dibariskan di depan masa aksi. Terjadi aksi dorong, pukul dan pembantingan mahasiswa oleh pihak keamanan,” ujar Aan saat memimpin aksi di pintu masuk Tol Natar, Lampung Selatan, Jumat (8/3).
Pembubaran paksa masa aksi oleh pihak kepolisian pun tidak dapat dihindari hingga pihak kepolisian dan mahasiswa melakukan negosiasi. Namun pihak kepolisian masih mendorong masa aksi hingga hampir masuk kejurang jalan. Pihak kepolisian juga sempat mengamankan M. Hadiyan Rasyadi (Wakil Presiden BEM U KBM Unila) dan Tri Doni Saputra ke mobil polisi.
Masa aksi menuntut presiden untuk melakukan re-evaluasi perencanaan pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kesejahteraan rakyat berdasarkan UUD 1945, melakukan pembangunan infrastruktur yang pro terhadap rakyat terutama di sektor perekonomian mikro dan kelangsungan hidup rakyat daerah dampak pembangunan, melakukan percepatan pembangunan infrastruktur yang tidak berjalan akibat kesalahan perhitungan pemerintah dalam perencanaan pembangunan dan menuntut dengan segera penyelesaian konflik agraria dan HAM akibat pembangunan infrastruktur sebagai bentuk kepastian hukum terhadap rakyat kecil dan tertindas.
Rilis