Aliansi Mahasiswa Unila Gelar Doa Anti Korupsi

Teknokra.co/A. Afreza
424 dibaca

Teknokra.co: Aliansi Mahasiswa Universitas Lampung menggelar aksi doa bersama di Bundaran Unila, pada Jumat (26/8) pukul 16.00 WIB. Aksi doa bersama ditujukan sebagai bentuk keprihatinan atas kasus korupsi pejabat rektorat dalam penerimaan mahasiswa baru Unila.

Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Aliansi Mahasiswa Universitas Lampung, Muhammad Ikhsan Habibi (Matematika’19) saat aksi dilaksanakan.

“Fokus utama kita adalah doa bersama menunjukkan bahwa keprihatinan kita, dan istilahnya bahwa mahasiswa universitas lampung terutama dari aliansi mahasiswa universitas lampung itu bersedih bersama,” katanya.

Selain dilaksanakan ditengah terpaan isu penangkapan pejabat Unila akibat kasus korupsi, Aliansi Mahasiswa Unila juga harus menghadapi masalah setelah sebelumnya terjadi kerusuhan pasca konsolidasi Aksi, pada Rabu (24/8).

“Kegiatan ini adalah doa dan menunjukkan bahwa aliansi mahasiswa universitas lampung itu satu, masih satu tidak ada perpecahan seperti isu-isu yang berterbangan,” tambah Ikhsan.

Ikhsan menekankan bahwa Aliansi tidak bubar setelah kerusuhan, ia mengatakan bahwa masih akan ada aksi-aksi lanjutan yang akan digelar oleh pihaknya demi memperjuangkan tuntutan mahasiswa.

Ia pun kembali membantah bahwa kerusuhan yang sebelumnya terjadi bukan dilakukan oleh aliansi. Ia menyebut ada pihak yang menyusup dan menimbulkan kekacauan.

“Perlu diketahui dari teman-teman media, bahwa itu pun kita tidak tahu siapanya tiba-tiba masuk dalam kegiatan kami dalam aliansi,” tegasnya.

Ia pun menuturkan bahwa akun instagram Aliansi Mahasiswa Universitas Lampung telah di-hack. Kini ia dan rekan-rekannya sedang berupaya mengembalikan akun tersebut.

“Teman-teman media perlu tahu bahwa instagram aliansi mahasiswa Universitas lampung telah hilang. Kita tidak tahu bagaimana,” tuturnya.

Namun ditengah semua kesulitan yang terjadi, Aliansi Mahasiswa Unila tetap berupaya memperjuangkan transparansi dan pengusutan terhadap kasus korupsi yang ada di Unila.

“Harapannya kepada KPK, usut tuntas secara keseluruhan yang ada di Universitas Lampung sampai manapun itu sebisa manapun itu diusut tuntas,” pungkasnya.

Exit mobile version