teknokra.com: “Pandemi membawa dampak yang sangat serius untuk bidang pendidikan hingga proses belajarnya kini dilaksanakan secara virtual atau daring,” ujar Ajeng Diah Kinanti (Sejarah ’19), Ketua Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang RSH (Riset Sosial Humaniora). Bersama dua rekannya, yaitu Feni Kurniawati (Sejarah’19) dan Ahmad Faisal Akbar (Seni Tari’19), Ajeng melakukan penelitian yang berfokus pada penguatan karakter siswa pada pembelajaran daring.
“Pada penelitian ini, penguatan karakter dapat diambil dari pembelajaran sejarah lokal dengan hanya belajar di rumah aja. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran heutagogi,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pembelajaran heutagogi mengharuskan peserta didik itu mandiri. Hal ini sangat berhubungan dengan pembelajaran sejarah lokal, heutagogi dan secara daring.
“Jadi walaupun secara daring peserta didik dapat belajar, dan belajar pun secara mandiri melalui lingkungannya,”ungkap mahasiswa asal FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Sumberjo, Kabupaten Tanggamus dengan mewawancarai salah satu guru mapel sejarah dan melakukan observasi dengan sistem tutor sebaya.
Ajeng juga menilai bahwa dalam pelaksanaannya, pembelajaran daring saat ini masih terdapat banyak kendala. Selain itu penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh sistem pendidikan pada masa pandemi yang dirasa kurang efektif dengan produk luaran berupa modul interaktif.
“Saat pembelajaran secara virtual, peserta didik banyak yang terlambat mengumpulkan tugas, tidak disiplin, kemudian semangat belajar menurun,”tambahnya.
Kini, penelitian yang digarap oleh Ajeng dan timnya telah lolos tahap pendanaan pada program yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tingkat Nasional tersebut.
Yusuf Perdana selaku dosen pembimbing menyatakan bahwa pembelajaran pada masa daring menimbulkan pro kontra serta hambatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
“Pengoptimalan pembelajaran menjadi sebuah trobosan dan solusi untuk kondisi saat ini, salah satunya optimalisasi pembelajaran sejarah lokal Lampung,” ungkapnya.
Ia berharap kedepannya akan ada banyak lagi penelitian terkait penguatan karakter pada pembelajaran daring.
“Semoga ada penelitian-penelitian yang mengembangkan dan mengkaji lebih dalam terkait dengan pengoptimalan proses pembelajaran pada masa pandemi dan terjadinya degradasi karakter sehingga pembelajaran kurang maksimal,”pungkasnya.
Penulis: Sunia Dzakiyyah