Teknokra.co: Kasus suap penerimaan mahasiswa baru yang ikut menjerat Dekan Terpilih FKIP Unila, Muhammad Basri pada bulan Agustus lalu telah mengejutkan institusi pendidikan serta membuat kepercayaan publik pada Unila merosot.
Basri yang saat itu ikut dalam kunjungan kerja rombongan Rektor di Bandung juga ikut ditangkap KPK. Ironisnya, ia resmi jadi tersangka kasus suap dua hari jelang pelantikannya sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Prof. Sunyono yang baru saja terpilih menjadi Dekan baru menggantikan posisi Basri (13/9), kini berkomitmen untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan akan membasmi korupsi di lingkungan FKIP Unila.
“Setelah ada semacam tsunami kemarin, maka kepercayaan publik sudah mulai turun. Kerja berat bagi saya adalah bagaimana membangun kepercayaan ini kepada masyarakat,” katanya.
Menurutnya, salah satu upaya untuk menghilangkan Korupsi adalah dengan mengurangi nepotisme, yakni menunjuk seseorang untuk suatu jabatan secara objektif.
“Ketika mendapat amanah dan ketika menunjuk sesuatu, kita harus hilangkan dari kelompok pribadi dan juga golongan. Yang paling penting bagaimana orang itu memiliki kapabilitas dan memiliki kemampuan,” ujarnya.
Selain itu, sebagai seorang pemimpin, ia juga ingin menjadi teladan anti-korupsi bagi lingkungan pendidikan di FKIP Unila.
“Pemberantasan korupsi itu kita tidak bisa dengan kata-kata, tetapi dengan perilaku. Karena saya orang pendidikan, maka core pendidikan itu adalah teladan contoh, jadi bukan intruksi tetapi contoh,” pungkasnya.