Teknokra.co: Diskusi Publik mahasiswa yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (BEM-F FEB) bersama pengamat politik Rocky Gerung terancam batal. Diskusi tersebut awalnya akan diadakan besok, (14/9) di Auditorium Gedung G Pascasarjana FEB.
Selain Rocky, diskusi mahasiswa bertajuk ‘Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap’ itu juga mengundang beberapa pembicara lain. Seperti (Wakil Ketua KPK 2015-2019) Saut Situmorang, (Ahli Ekonomi dan Politik) Anthony Budiawan, dan (Akademisi) Rudi Antoni.
Ketua BEM FEB, M. Reza Pratama (Manajemen’20) membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan dirinya mendapat panggilan dari Dekan FEB, Prof. Nairobi, atas perintah Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani untuk membatalkan kegiatan tersebut.
“(Kami) Tidak diizinkan memakai fasilitas kampus dan tidak diizinkan adanya kegiatan tersebut, dengan alasan menjaga situasi kondusif Universitas Lampung,” kata Reza saat diwawancarai pada Rabu, (13/09).
Reza menceritakan, sejak awal proposal perizinan acara tersebut telah dipersulit oleh dekanat, Reza menduga adanya “perbedaan pandangan politik” antara kampus dan para narasumber yang kritis dengan pemerintah, menjadi penyebab mengapa ruang diskusi dibatasi.
“Saya tidak tahu menahu dan kecewa. Keindependesian saya sebagai mahasiswa diciderai,” ujarnya.
Ia membantah jika ada tuduhan bahwa acara tersebut memiliki unsur politik praktis dan berhubungan dengan Pemilu yang akan datang. Menurutnya, acara tersebut hanyalah diskusi akademik biasa.
“Kami hanya untuk pencerdasan mahasiswa, terlihat ada ketakutan tersendiri dari pihak Universitas,” jelasnya
Reza menuturkan, panitia kegiatan tersebut tengah mengupayakan kegiatan diskusi publik ini akan tetap berlanjut. Ia menambahkan, saat ini pihak BEM FEB sedang berusaha mencari alternatif lokasi penyelenggaraan.
“ Tetap kami usahakan (berlanjut), beliau (dekan) tidak mengizinkan kegiatan ini dilakukan di area kampus,” tandasnya.
Teknokra telah menghubungi Dekan Fakultas FEB, Prof. Nairobi, Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan FEB, Muhaimin dan Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, untuk dimintai konfirmasi, namun hingga kini tak ada respon.