DWP Unila Ramaikan Festival Lomba Fashion Show

Foto bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Lampung (Unila) yang terdiri tenaga pendidikan dan dosen Unila dalam festival lomba fashion show yang diselenggarakan oleh Unila dengan Bank Tabungan Negara (BTN) pada Kamis (11/5). Foto : Humas Unila.
694 dibaca

Teknokra.co : Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Lampung (Unila) yang terdiri tenaga pendidikan dan dosen Unila ramaikan festival lomba fashion show yang diselenggarakan oleh Unila dengan Bank Tabungan Negara (BTN) di belakang gedung Rektorat Unila pada Kamis (11/5).

Acara ini merupakan kolaborasi Unila dan Bank BTN dalam rangka mensinergikan Universitas dengan pihak bank mitra. Hal ini disampaikan oleh Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani.

“Acara ini diselenggarakan dalam rangka agar lebih mensinergikan Universitas Lampung dengan para stake holder Bank mitra dan pihak-pihak eksternal kampus. Juga agar semakin berkembangnya kerja sama dalam berbagai hal, terutama pelayanan terhadap nasabah civitas akademika Unila dalam hal ini dosen, karyawan, dan mahasiswa,” ujarnya.

Festival lomba fashion show yang diikuti oleh para dosen dan tenaga pendidikan Unila ini, mewakilkan berbagai fakultas masing-masing.

Widya Rizki Eka Putri (Dosen jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila), salah satu kontestan sekaligus juara festival lomba fashion show mengaku bersyukur serta sangat senang yang tak disangka akan meraih juara dalam kompetisi tersebut, pasalnya ia tak ada persiapan khusus dan hanya meriahkan acara.

“Alhamdulillah senang ya, karena tidak menyangka akan juara. Peserta yang lain juga bagus-bagus perform nya. Tidak ada persiapan khusus, menjadi peserta kegiatan ini untuk ikut serta memeriahkan kegiatan sebagai perwakilan dari FEB,” katanya.

Cici Susiana, sebagai salah satu juri menuturkan bahwa ada beberapa hal yang di nilai, terutama dalam keserasian pakaian dengan tema.

“Yang dinilai keserasian pakaian dengan tema, cara berjalan diatas panggung dan ekspresi. Karena temanya kebaya kartini yg identik dengan  kebaya kutubaru dan kain wiron itu sudah pakem yang tidak bisa diabaikan,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, untuk secara keseluruhan nilai yang diambil adalah dari 6 peserta nilai yang paling tinggi, itu yang menjadi juara.

“Dari nilai yang tercakup di atas digabung dengan dua juri yang lainnya, kita total secara keseluruhan nilai masing-masing peserta diambil enam yang tertinggi dan yang  paling tinggi itu jadi juara satu, yang mana nilai tertinggi tersebut diambil, dan yang jelas yang paling sesuai dengan tema dan pakemnya,” pungkasnya.

Penulis: Dede MaesinEditor: Sepbrina Larasati
Exit mobile version