Ikmapal Gelar Diskusi Publik Bahas Kondisi Pendidikan di Papua

200 dibaca

Teknokra.co : Mahasiswa Papua Lampung (Ikmapal) mengadakan diskusi publik bertajuk “Rendahnya Angka Pendidikan di Papua: Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan” melaui Zoom meeting pada Kamis (17/10). Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif dan membangun edukasi yang positif terkait masalah rendahnya angka pendidikan di Papua.

Kristianus Bobi sebagai Ketua Ikmapal dalam sambutannya menjelaskan, bahwa rendahnya angka pendidikan di Papua merupakan salah satu tantangan terbesar dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut. Meskipun Papua memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sektor pendidikan di provinsi ini masih tertinggal. Berdasarkan data, lebih dari 620 ribu anak di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK di Papua tidak bersekolah atau tidak menyelesaikan pendidikan mereka.

“Saya mengajak mahasiswa yang berpikir kritis untuk bergerak mencari solusi. Jika dibiarkan, masalah ini akan berdampak besar pada pengembangan sumber daya manusia Papua,” ujar Bobi.

Bobi juga menegaskan bahwa rendahnya angka pendidikan adalah “bencana besar” yang menanti Papua di masa depan.

“Sebagai mahasiswa, yang merupakan kaki, tangan, dan lidah rakyat, kita harus bersama-sama membangun edukasi yang positif dan meningkatkan kesadaran kolektif agar kita bisa membenahi masalah ini bersama-sama,” tambahnya.

Melkior N.N. Sitokdana, selaku dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut menyampaikan, bahwa seluruh elemen baik mahasiswa maupun pemerintah, harus serius dalam menangani masalah ini. Melkior mengusulkan solusi, antara lain, membangun sekolah berpola asrama, membuka ruang edukasi dengan masyarakat, serta membangun ruang literasi di kampung-kampung.

Ia juga memuji inisiatif Ikmapal yang membuka ruang diskusi publik ini.

“Dengan adanya diskusi seperti ini, kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan di tanah Papua, terutama di kalangan mahasiswa Papua,” katanya.

Diskusi tersebut diikuti oleh mahasiswa Papua dari berbagai daerah di luar Lampung, seperti Jawa, Sulawesi, dan Papua. Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber.

Pada penutupan acara, Alpes Lepitalen, Koordinator Pendidikan, Kemanusiaan, dan Kaderisasi Ikmapal menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber dan seluruh peserta yang telah mengikuti diskusi ini.

Kristianus Bobi, Ketua Umum Ikmapal kembali mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memperhatikan masalah ini. Ia berharap mahasiswa Papua, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, dapat berperan aktif dalam menemukan solusi demi menyelamatkan sumber daya manusia di tanah Papua.

RILIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 10 =